Emas dan Indikator Ekonomi
Harga emas turun dari puncak rekor $3,245, dipengaruhi oleh menurunnya permintaan sebagai aset aman. Data ekonomi yang akan datang termasuk angka CPI untuk Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Jepang, serta penjualan ritel AS. Komentar Merz, terutama tentang potensi kebijakan era Trump yang dapat memicu ketidakstabilan keuangan, muncul pada saat pasar sudah bereaksi terhadap sinyal global yang beragam. Ia menekankan keinginan untuk hubungan perdagangan transatlantik yang lebih dalam — dengan tarif nol — yang jika diambil serius oleh para pembuat kebijakan, dapat mempengaruhi korelasi mata uang dan aliran modal. Ide dasarnya adalah untuk mengurangi hambatan dalam perdagangan, tetapi perubahan semacam itu biasanya membutuhkan waktu untuk terlihat dalam harga. Penurunan EUR/USD menjadi sekitar 1,1330 menunjukkan adanya permintaan yang lebih sedikit untuk euro, mungkin karena preferensi investor terhadap aset yang lebih aman atau menghasilkan lebih besar di tempat lain. Penurunan 0,23% mungkin tidak terlihat besar, tetapi cukup untuk memicu kecemasan lebih lanjut jika data makro pendukung tidak segera membaik. Banyak dari kita yang memperhatikan bagaimana data inflasi Eropa berkembang, terutama karena pernyataan Merz dapat memicu pembicaraan tentang kebijakan perdagangan Zona Euro. Dolar Australia sedikit menguat terhadap Dolar AS menjadi 0,6300 menandakan stabilitas relatif di pasar Asia-Pasifik. Namun, kenaikan kecil ini tidak serta merta menunjukkan keyakinan — lebih pada keraguan tanpa adanya berita besar. Pembalikan di sini tidak bisa diabaikan, terutama dengan angka CPI yang akan datang dari beberapa ekonomi. Jika rilis ini mengejutkan, pergerakan harga bisa dipercepat di kedua arah.Reaksi Mata Uang dan Pasar
Sementara itu, penurunan USD/JPY ke 142,50 menunjukkan sentimen yang lebih lemah terhadap Dolar secara umum, mungkin menunjukkan bahwa beberapa aliran menuju aset aman telah berpindah, atau bahwa para trader kini lebih berhati-hati. Ketika yen menguat seperti ini, seringkali berarti pasar mulai menilai kembali risiko yang dirasakan. Ini bisa terkait dengan ketidakpastian geopolitik atau sekadar kelelahan terhadap perbedaan suku bunga. Penurunan emas dari puncak rekor $3,245 menunjukkan menurunnya keinginan akan keamanan tradisional. Ini lebih tentang apa yang tidak kita lihat sekarang — tidak ada katalis langsung yang mendorong modal ke bullion. Ini tidak menunjukkan sebuah keruntuhan, tetapi mencerminkan pergeseran dalam selera. Kita kemungkinan akan menilai kembali bagaimana pergerakan ini sejalan dengan angka inflasi yang akan datang, terutama jika hasilnya mengecewakan. Sedangkan untuk penjualan ritel di AS dan pembacaan inflasi yang akan datang dari Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Jepang — data-data ini menjadi acuan ekspektasi. Sebagai contoh, jika penjualan ritel AS terbukti kuat, itu bisa mendorong asumsi kenaikan suku bunga lebih jauh atau memperpanjang jalur kebijakan saat ini, yang pada gilirannya mempengaruhi volatilitas implisit di seluruh pasangan mata uang. Perhatikan kurva suku bunga jangka pendek — pergerakan di sana akan langsung mempengaruhi harga derivatif. Traders yang menganalisis pasangan mata uang seperti GBP/USD atau AUD/JPY mungkin menemukan kesempatan dalam perbedaan data yang sering terjadi akibat rilis CPI yang bertahap. Dislokasi semacam ini dapat memicu pergerakan yang lebih tajam dibandingkan dengan posisi tematik.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.