Apa yang Harus Diharapkan dalam Perdagangan Emas pada Tahun 2025

    by VT Markets
    /
    May 9, 2025

    Tahun 2025 diperkirakan akan menjadi tahun yang bersejarah bagi emas.

    Sejak awal pandemi COVID-19 pada awal 2020, logam kuning ini mengalami lonjakan luar biasa; naik dari sekitar $1,575 per ons pada Januari 2020 hingga melebihi $3,500 per ons pada pertengahan 2025.

    Selama ini, emas dihargai sebagai simbol kekayaan dan penyimpan nilai, dan kini kembali menunjukkan dominasinya di panggung global, didorong oleh ketidakpastian ekonomi, ketidakstabilan geopolitik, dan perubahan kebijakan moneter.

    2024: Pra-Catatan Rekor

    Tahun sebelumnya, 2024, merupakan titik balik. Harga emas melonjak 27%; kenaikan tahunan terbesar sejak 2010. Ini mencetak rekor tertinggi seluruh waktu sebanyak 40 kali. Lima peristiwa besar menyatukan berbagai faktor, termasuk pemotongan suku bunga yang agresif, pembelian emas oleh bank sentral yang mencapai rekor, dan upaya pengurangan ketergantungan pada dolar AS.

    Kita dapat melihat bahwa momentum kenaikan ini tidak hanya berlanjut di 2025, tetapi malah semakin meningkat.

    2025: Memecahkan Harapan

    Sampai saat ini di 2025, emas telah menolak semua ramalan untuk penurunan besar. Meskipun sering ada peringatan tentang kemungkinan “perbaikan harga” atau gelembung spekulatif, logam mulia ini justru mencetak rekor baru bulan demi bulan. Setiap kenaikan memicu perdebatan baru: apakah ini pertumbuhan yang berkelanjutan, atau gelembung yang menunggu untuk pecah?

    Untuk saat ini, bukti menunjukkan bahwa tren ini akan berlanjut. Penurunan harga sementara tidak signifikan dan biasanya hanya terjadi bersamaan dengan periode tenang geopolitik atau pemulihan kecil dalam indikator ekonomi global. Penundaan ini umumnya dianggap sebagai koreksi pasar yang sehat dalam tren naik yang kuat.

    Apa yang Mendorong Kenaikan Ini?

    Beberapa faktor penting terus mendorong kenaikan emas:

    1. Suku Bunga AS

    Secara historis, emas bergerak berlawanan arah dengan suku bunga. Ketika Federal Reserve mulai menurunkan suku bunga akibat pertumbuhan yang melambat, hasil yang lebih rendah pada aset aman tradisional seperti obligasi pemerintah menjadikan emas lebih menarik.

    Dengan suku bunga riil bergerak kembali ke negatif pada tahun 2025, para investor berbondong-bondong membeli emas sebagai perlindungan terhadap inflasi.

    2. Inflasi yang Persisten

    Inflasi global tetap tinggi, terutama di AS dan Eropa. Emas selama ini dianggap sebagai pelindung tradisional terhadap inflasi, menjaga daya beli meskipun mata uang fiat melemah.

    Dengan harga konsumen yang terus naik dan kebijakan moneter yang tetap longgar, minat terhadap emas tetap kuat.

    3. Ketidakstabilan Geopolitik

    Konflik yang sedang berlangsung, termasuk perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan dan meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan, terus menambah ketidakpastian dalam ekonomi global.

    Suasana ketidakstabilan ini meningkatkan daya tarik emas sebagai aset aman, terutama selama penjualan pasar atau krisis.

    4. Permintaan Bank Sentral

    Salah satu penggerak paling signifikan adalah akumulasi emas agresif oleh bank sentral. Secara khusus, China, India, dan Rusia telah meningkatkan cadangan emas mereka secara tajam sebagai strategi lebih luas untuk mendiversifikasi away dari dolar AS. Ini sering disebut sebagai “perlindungan cerdas”.

    Menurut Dewan Emas Dunia, pembelian bank sentral mencapai tingkat rekor pada 2024 dan terus berlanjut dengan kecepatan yang kuat di 2025.

    5. Risiko Politik AS & Perang Dagang

    Pemilihan ulang Donald Trump pada November 2024 dan pelantikannya pada Januari 2025 memicu kembali ketegangan dagang global.

    Pemerintahan Trump dengan cepat memperkenalkan tarif yang menghukum. Ini bukan hanya untuk China, tetapi juga untuk berbagai mitra dagang AS.

    Sebagai tanggapan, China mengumumkan tarif baru pada impor AS, meningkatkan permusuhan perdagangan. Peristiwa ini meningkatkan ketakutan akan perlambatan global dan mendorong investor untuk beralih ke emas.

    6. Krisis Utang Federal AS

    Bisnis yang kurang dibahas tetapi semakin kuat di balik lonjakan emas adalah utang nasional AS yang terus membengkak, yang sekarang telah melebihi $36 triliun.

    Seiring meningkatnya kekhawatiran tentang keberlanjutan fiskal jangka panjang dan potensi penurunan nilai mata uang, investor melindungi diri dengan beralih ke aset nyata.

    Apa Selanjutnya untuk Emas?

    Dengan pelonggaran moneter, ketegangan geopolitik, dan kekhawatiran utang nasional yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, banyak analis percaya bahwa tren bullish emas masih akan berlanjut.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.

    see more

    Back To Top
    Chatbots