Strategi Bank Sentral
Bank sentral memiliki cadangan emas yang substansial, meningkatkan kepemilikannya menjadi 1.136 ton pada tahun 2022 sebagai strategi ekonomi. Negara-negara berkembang seperti China, India, dan Turki telah berperan penting dalam memperluas cadangan mereka. Harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor, menunjukkan hubungan terbalik dengan Dolar AS dan obligasi pemerintah. Ketidakstabilan geopolitik dan kemungkinan resesi dapat menyebabkan lonjakan harga. Suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan emas, sementara dolar yang kuat dapat menekan harganya. Fluktuasi nilai emas tergantung pada dinamika pasar global dan pergerakan mata uang. Meskipun harganya dapat naik selama gejolak ekonomi, emas rentan terhadap perubahan suku bunga dan kekuatan Dolar AS.Hubungan Pasar Global
Ketika kita melihat harga emas di sini, itu bukan hanya urusan lokal. Angka-angka tersebut dibangun berdasarkan patokan global, disesuaikan secara real-time saat mata uang berubah atau pedagang memposisikan diri. Keterkaitan dengan tarif internasional, terutama Dolar AS, membuatnya reaktif—kadang-kadang tajam—terhadap perubahan kecil dalam sinyal makro global. Misalnya, hari-hari dolar yang lebih kuat sering kali berarti harga emas lebih rendah, mengingat emas dihargai dalam USD secara internasional. Jadi ketika dolar melemah, logam ini cenderung menuntut lebih banyak mata uang lokal sebagai imbalan—sehingga, ada kenaikan dalam harga MYR. Ada juga masalah bagaimana perilaku bank sentral. Ketika lembaga seperti Bank Rakyat atau otoritas moneter Turki meningkatkan alokasi cadangan mereka, kita menafsirkan itu lebih dari sekadar pergeseran aset rutin. Ini semacam pesan—sebuah pelindung mungkin, respons terhadap tekanan mata uang, atau sekadar diversifikasi dari cadangan lainnya. Pada tahun 2022, besaran pembelian ini—jauh lebih dari seribu ton—bukanlah pergerakan yang kebetulan. Ini adalah bentuk permintaan yang tidak cepat diperdagangkan, yang memberikan dasar bagi harga. Hubungan antara emas dan instrumen pendapatan tetap juga sudah lama dipahami. Jika imbal hasil meningkat? Emas umumnya kurang diminati—bagaimana pun, menyimpan emas tidak memberikan bunga. Ketika imbal hasil yang tersedia di tempat lain menjadi lebih menarik, terutama dari obligasi pemerintah AS, orang cenderung melakukan pergeseran. Balikkan itu—jika imbal hasil obligasi turun atau ketakutan akan resesi meningkat—maka logam ini bersinar. Jadi jika kita mempersiapkan diri untuk keputusan bank sentral yang akan datang atau perubahan proyeksi inflasi, kita perlu melihat bagaimana pergerakan suku bunga yang diperkirakan mempengaruhi sentimen yang lebih luas. Para trader perlu memperhatikan hasil riil di AS. Jika mereka terus naik meskipun tanpa sorotan, itu dapat memengaruhi momentum harga emas. Selain itu, data inflasi bulanan—terutama inflasi inti dan pertumbuhan upah—akan memengaruhi pendekatan pembuat kebijakan terkait suku bunga di masa depan, dan itu membimbing kita. Minggu depan, fokus harus tetap pada pemeriksaan lebih dekat terhadap tren indeks dolar dan ekspektasi jangka pendek di pasar obligasi. Jika teknikal selaras dengan penggerak fundamental—misalnya, penurunan imbal hasil jangka pendek atau tanda-tanda perubahan kebijakan moneter yang lebih lunak—maka ada alasan untuk mengharapkan dukungan berkelanjutan di bawah tingkat harga saat ini. Namun, jika inflasi lebih sulit dikendalikan daripada yang diperkirakan atau Fed menunjukkan lebih banyak kenaikan, kita bisa melihat tekanan yang menurun. Buat akun VT Markets langsung Anda dan mulai trading sekarang.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.