Kebijakan Pinjaman Baru China
China akan mengumumkan kebijakan pinjaman bersubsidi baru pada 13 Agustus untuk mendorong konsumsi rumah tangga dan mendukung sektor jasa. Sementara itu, di AS, kepala baru Biro Statistik Tenaga Kerja telah dinyatakan. Pasar valuta asing Asia tetap stabil menjelang data inflasi AS yang diharapkan, dengan sedikit penurunan USD setelah kenaikan pada hari Senin. Kinerja saham Asia termasuk Australia (S&P/ASX 200) +0,14%, Hong Kong (Hang Seng) +0,12%, Jepang (Nikkei 225) +2,45%, dan Shanghai Composite +0,48%. Bank Sentral Australia diperkirakan akan mengurangi suku bunga kasnya sebesar 25 basis poin hari ini. Gencatan tarif 90 hari antara AS dan China menghilangkan sumber ketidakpastian penting hingga November. Kita seharusnya mengharapkan volatilitas yang tersirat menurun dalam beberapa minggu mendatang. Menjual premium opsi pada indeks seperti S&P 500 bisa menjadi strategi yang layak, karena Indeks CBOE VIX sudah turun dari 18 ke 14 setelah kabar ini. Semua mata kini tertuju pada data inflasi AS yang akan keluar hari ini. Dengan ekonom memperkirakan penurunan sedikit dalam tingkat tahunan menjadi 3,0% dari 3,1% bulan lalu, kejutan apa pun akan menentukan langkah selanjutnya dari Federal Reserve. Kami bersiap untuk reaksi pasar yang signifikan, karena ini akan menjadi titik data terpenting sebelum simposium Jackson Hole akhir bulan ini.Dampak Stimulus China terhadap Komoditas
Pengumuman China tentang pinjaman bersubsidi yang akan datang seharusnya mendukung aset berisiko. Stimulus ini terutama baik untuk permintaan komoditas, yang mendukung dolar Australia. Kami telah melihat harga bijih besi naik lebih dari 8% dalam sebulan terakhir menjadi lebih dari $115 per ton, dan kebijakan ini seharusnya menambah momentum tersebut. Bank Sentral Australia diperkirakan akan memangkas suku bunga kasnya hari ini, yang biasanya melemahkan mata uang. Namun, pemotongan sebesar 25 basis poin ini telah secara luas diperkirakan oleh pasar selama berminggu-minggu. Berita positif dari China, mitra dagang terbesar Australia, kemungkinan menjadi pendorong yang lebih kuat untuk AUD dalam waktu dekat. Lingkungan kebijakan bank sentral yang berbeda, seperti yang kami lihat mempengaruhi pasar kembali pada tahun 2023, menciptakan peluang jelas dalam pasangan mata uang. Posisi panjang dalam AUD/JPY terlihat menarik, bertaruh pada kekuatan komoditas Australia terhadap ekonomi Jepang yang mengalami pertumbuhan stagnan. Ini memanfaatkan baik berita stimulus dari China maupun tindakan bank sentral yang diharapkan.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.