Saham Asia melonjak setelah perpanjangan tarif AS-Tiongkok, dengan kepercayaan bisnis Australia mencapai puncak tiga tahun.

    by VT Markets
    /
    Aug 12, 2025
    Amerika Serikat dan China telah memperpanjang gencatan tarif mereka selama 90 hari, mencegah penerapan kenaikan bea atas barang-barang satu sama lain. Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif yang menunda tarif yang lebih tinggi hingga 10 November, sementara Kementerian Perdagangan China juga menunda penambahan perusahaan AS ke daftar pembatasan yang direncanakan. Pasar Asia merespons positif terhadap perpanjangan gencatan tersebut, dan Indeks Nikkei serta Topix Jepang mencapai level tertinggi. Kepercayaan bisnis Australia meningkat ke level tertinggi dalam tiga tahun (+7), didorong oleh sektor jasa dan konstruksi. Namun, harga retail meningkat sebesar 1,1%.

    Kebijakan Pinjaman Baru China

    China akan mengumumkan kebijakan pinjaman bersubsidi baru pada 13 Agustus untuk mendorong konsumsi rumah tangga dan mendukung sektor jasa. Sementara itu, di AS, kepala baru Biro Statistik Tenaga Kerja telah dinyatakan. Pasar valuta asing Asia tetap stabil menjelang data inflasi AS yang diharapkan, dengan sedikit penurunan USD setelah kenaikan pada hari Senin. Kinerja saham Asia termasuk Australia (S&P/ASX 200) +0,14%, Hong Kong (Hang Seng) +0,12%, Jepang (Nikkei 225) +2,45%, dan Shanghai Composite +0,48%. Bank Sentral Australia diperkirakan akan mengurangi suku bunga kasnya sebesar 25 basis poin hari ini. Gencatan tarif 90 hari antara AS dan China menghilangkan sumber ketidakpastian penting hingga November. Kita seharusnya mengharapkan volatilitas yang tersirat menurun dalam beberapa minggu mendatang. Menjual premium opsi pada indeks seperti S&P 500 bisa menjadi strategi yang layak, karena Indeks CBOE VIX sudah turun dari 18 ke 14 setelah kabar ini. Semua mata kini tertuju pada data inflasi AS yang akan keluar hari ini. Dengan ekonom memperkirakan penurunan sedikit dalam tingkat tahunan menjadi 3,0% dari 3,1% bulan lalu, kejutan apa pun akan menentukan langkah selanjutnya dari Federal Reserve. Kami bersiap untuk reaksi pasar yang signifikan, karena ini akan menjadi titik data terpenting sebelum simposium Jackson Hole akhir bulan ini.

    Dampak Stimulus China terhadap Komoditas

    Pengumuman China tentang pinjaman bersubsidi yang akan datang seharusnya mendukung aset berisiko. Stimulus ini terutama baik untuk permintaan komoditas, yang mendukung dolar Australia. Kami telah melihat harga bijih besi naik lebih dari 8% dalam sebulan terakhir menjadi lebih dari $115 per ton, dan kebijakan ini seharusnya menambah momentum tersebut. Bank Sentral Australia diperkirakan akan memangkas suku bunga kasnya hari ini, yang biasanya melemahkan mata uang. Namun, pemotongan sebesar 25 basis poin ini telah secara luas diperkirakan oleh pasar selama berminggu-minggu. Berita positif dari China, mitra dagang terbesar Australia, kemungkinan menjadi pendorong yang lebih kuat untuk AUD dalam waktu dekat. Lingkungan kebijakan bank sentral yang berbeda, seperti yang kami lihat mempengaruhi pasar kembali pada tahun 2023, menciptakan peluang jelas dalam pasangan mata uang. Posisi panjang dalam AUD/JPY terlihat menarik, bertaruh pada kekuatan komoditas Australia terhadap ekonomi Jepang yang mengalami pertumbuhan stagnan. Ini memanfaatkan baik berita stimulus dari China maupun tindakan bank sentral yang diharapkan.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.

    see more

    Back To Top
    server

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    Ngobrol langsung dengan tim kami

    Obrolan Langsung

    Mulai percakapan langsung lewat...

    • Telegram
      hold Ditangguhkan
    • Segera hadir...

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    telegram

    Pindai kode QR dengan ponsel Anda untuk mulai mengobrol dengan kami, atau klik di sini.

    Belum memasang aplikasi Telegram atau versi Desktop? Gunakan Web Telegram sebagai gantinya.

    QR code