Setelah RBA mempertahankan suku bunga di 3,6%, AUD/JPY mendekati 98,00 seiring menguatnya AUD.

    by VT Markets
    /
    Sep 30, 2025
    Pasangan AUD/JPY naik mendekati 98.00 setelah Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan Official Cash Rate di 3.6%. RBA mengindikasikan bahwa inflasi pada kuartal ketiga bisa melebihi prediksi sebelumnya. Dolar Australia menguat terhadap mata uang utama, menunjukkan peningkatan tertinggi terhadap Euro. Indeks Harga Konsumen Bulanan tumbuh pada tingkat tahunan 3.0% di bulan Agustus, melebihi perkiraan 2.9%.

    Risiko Inflasi RBA

    Reserve Bank of Australia menyoroti potensi risiko inflasi dalam pernyataannya baru-baru ini. Pergerakan masa depan AUD mungkin dipengaruhi oleh data Neraca Perdagangan bulan Agustus yang akan datang. Bank of Japan (BoJ) menunjukkan tidak ada rencana segera untuk kenaikan suku bunga. Anggota BoJ ingin lebih banyak waktu untuk mengevaluasi dampak ketegangan ekonomi global pada ekonomi Jepang. Reserve Bank of Australia menetapkan suku bunga untuk mengelola kebijakan moneter dan memastikan stabilitas ekonomi. Indikator ekonomi penting seperti PDB dan data inflasi secara langsung mempengaruhi nilai Dolar Australia. Quantitative Easing dan Tightening adalah alat yang digunakan RBA untuk mengelola ekonomi, baik dengan menyuntikkan likuiditas atau menguranginya, yang berdampak pada kekuatan mata uang. Semua data dan pernyataan mengandung risiko dan ketidakpastian yang melekat untuk setiap keputusan pasar.

    Dampak Perbedaan Kebijakan

    Mengacu pada lonjakan AUD/JPY hari ini mendekati 98.00, terlihat sinyal jelas perbedaan kebijakan antara bank sentral. Reserve Bank of Australia mempertahankan suku bunganya di 3.6% tetapi mengungkapkan kekhawatiran tentang inflasi yang lebih tinggi, yang menjaga kemungkinan kenaikan suku bunga di masa depan. Ini sangat kontras dengan pesan Bank of Japan, di mana pejabat melihat tidak ada kebutuhan segera untuk memperketat kebijakan mereka. Perbedaan ini didukung oleh data ekonomi terbaru yang telah kami pantau hingga 2025. Misalnya, data terbaru untuk kuartal kedua 2025 menunjukkan inflasi keseluruhan Australia masih tinggi di 3.8%, jauh di atas target RBA. Sementara itu, inflasi inti Jepang lebih tenang, sekitar 2.5%, memberikan BoJ ruang untuk tetap berhati-hati. Kita harus ingat pola dari akhir 2023, ketika kekhawatiran inflasi serupa mendorong RBA untuk melanjutkan siklus kenaikannya hingga mencapai 4.35%. Sejarah tersebut menunjukkan bahwa “penahanan” saat ini bisa jadi hanya jeda sementara sebelum kemungkinan kenaikan lain jika tekanan inflasi tetap ada. Preseden historis ini seharusnya memengaruhi harapan kita untuk bulan-bulan mendatang.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.

    see more

    Back To Top
    server

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    Ngobrol langsung dengan tim kami

    Obrolan Langsung

    Mulai percakapan langsung lewat...

    • Telegram
      hold Ditangguhkan
    • Segera hadir...

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    telegram

    Pindai kode QR dengan ponsel Anda untuk mulai mengobrol dengan kami, atau klik di sini.

    Belum memasang aplikasi Telegram atau versi Desktop? Gunakan Web Telegram sebagai gantinya.

    QR code