Pengaruh Pemilihan Jepang
Sebelumnya, Euro naik sekitar 300 pip akibat lemahnya Yen Jepang. Hal ini terjadi setelah Sanae Takaichi, seorang pemimpin yang mendukung stimulus, terpilih untuk memimpin Partai Demokrat Liberal Jepang. Perkembangan ini meningkatkan harapan akan kebijakan moneter yang lebih longgar di Jepang, yang berdampak pada rencana pengetatan Bank of Japan dan melemahkan Yen. Nilai Yen Jepang dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kebijakan Bank of Japan dan perbedaan imbal hasil obligasi antara AS dan Jepang. Kebijakan ultra-longgar Bank of Japan yang telah lama berlangsung dari 2013 hingga 2024 menyebabkan depresiasi Yen. Pergeseran kebijakan BoJ pada 2024 dan pemotongan suku bunga oleh bank sentral lainnya menutup celah ini. Sebagai investasi yang dianggap aman, Yen cenderung menguat selama ketegangan pasar. Kondisi semacam ini biasanya meningkatkan nilai Yen terhadap mata uang yang berisiko tinggi.Krisis Politik Prancis Terkini Dan Implikasi Pasar
Kekacauan politik di Prancis setelah pengunduran diri Perdana Menteri Lecornu segera melemahkan Euro. Saat ini, pada 6 Oktober 2025, pasangan EUR/JPY berjuang untuk mempertahankan level 175,00. Ini memperkenalkan ketidakpastian yang signifikan di zona Euro, yang harus dipertimbangkan oleh trader derivatif sebagai risiko yang tinggi. Krisis politik Prancis ini menciptakan stres yang terukur di pasar utang, yang merupakan indikator kunci bagi kami. Selisih antara obligasi pemerintah 10 tahun Prancis dan Jerman telah melebar lebih dari 20 basis poin dalam satu hari, sebuah lonjakan dalam persepsi risiko yang belum pernah kami lihat sejak kekhawatiran utang kedaulatan di pertengahan 2010-an. Ini menunjukkan bahwa strategi opsi yang bertaruh pada pelemahan Euro lebih lanjut, terutama terhadap Dolar AS atau Franc Swiss, dapat menjadi langkah yang bijak. Sementara itu, Yen Jepang menghadapi tantangan setelah terpilihnya pro-stimulus Sanae Takaichi. Kemenangannya membuat ragu terhadap langkah-langkah terbaru Bank of Japan menuju normalisasi kebijakan yang dimulai pada 2024. Harapan akan pelonggaran moneter yang diperbarui menjadikan Yen aset yang kurang menarik untuk sementara waktu. Data terbaru mendukung pandangan bahwa Bank of Japan memiliki ruang untuk menunda rencana pengetatan. CPI inti nasional Jepang untuk Agustus 2025 berada di 2,2%, meleset dari perkiraan dan menandai bulan ketiga berturut-turut dengan perlambatan. Ini memberikan kepastian politik bagi kepemimpinan baru untuk menekan bank sentral agar menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut, sehingga menjaga Yen tetap lemah. Dengan kekuatan yang berlawanan ini, kami memperkirakan volatilitas signifikan dalam pasangan EUR/JPY dalam beberapa minggu mendatang. Trader harus mempertimbangkan menggunakan opsi untuk memperdagangkan ketidakpastian ini, karena strategi seperti long straddle dapat meraup keuntungan dari pergerakan harga besar ke arah mana pun tanpa bertaruh pada hasil tertentu. Volatilitas implisit satu bulan untuk EUR/JPY telah melonjak dari 9% menjadi hampir 14% minggu ini, mencerminkan kegelisahan pasar. Buat akun VT Markets langsung Anda dan mulai berdagang sekarang.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.