Kebijakan Moneter Bank Of Japan
Intervensi Bank of Japan di pasar mata uang bertujuan untuk mengelola nilai Yen. Bank ini menerapkan kebijakan moneter yang sangat longgar antara 2013 dan 2024, yang menyebabkan pelemahan Yen, namun langkah terbaru untuk menghentikan kebijakan ini telah mendukung nilai mata uang tersebut. Selama dekade terakhir, komitmen BoJ terhadap kebijakan moneter yang sangat longgar menyebabkan selisih yang semakin melebar dengan bank sentral lainnya, terutama Federal Reserve AS. Keputusan BoJ pada 2024 untuk mulai mengakhiri kebijakan ini bersamaan dengan pemotongan suku bunga global mengurangi selisih tersebut. Yen dipandang sebagai investasi yang aman, menarik minat investor selama kondisi pasar yang tegang karena dianggap dapat diandalkan, sehingga meningkatkan nilainya dibandingkan dengan mata uang yang lebih berisiko. Dengan perdagangan USD/JPY di 152,97, terdapat risiko signifikan bagi mereka yang memegang posisi dolar panjang terhadap yen. Level ini secara historis tinggi, dan penegasan kembali perjanjian perdagangan AS-Jepang tidak banyak mengubah penggerak fundamental mata uang tersebut. Pasar lebih fokus pada perbedaan kebijakan bank sentral dan ancaman meningkatnya intervensi langsung.Kebijakan Moneter dan Tren Mata Uang
Bank of Japan secara perlahan telah mulai menjauh dari kebijakan sangat longgar yang berakhir pada 2024, baru-baru ini menaikkan suku bunga kebijakan menjadi 0,25% pada September 2025 karena inflasi tetap di atas target 2% mereka. Normalisasi yang lambat namun stabil ini menunjukkan niat jelas untuk mendukung yen dalam jangka menengah. Ini sangat kontras dengan kebijakan dekade sebelumnya. Sementara itu, Federal Reserve AS telah memulai siklus pemotongan suku bunga secara hati-hati, memangkas suku bunga dua kali tahun ini karena inflasi telah melambat menjadi 2,8%. Perubahan kebijakan ini memperkecil selisih suku bunga antara AS dan Jepang yang sebelumnya menyebabkan kelemahan yen. Tren penyempitan ini adalah faktor kunci yang seharusnya membatasi kenaikan signifikan lebih lanjut untuk pasangan USD/JPY. Kami harus ingat intervensi Kementerian Keuangan Jepang di musim semi 2024, ketika mereka menjual dolar untuk mempertahankan yen saat nilai tukar mendekati 160. Level saat ini 152,97 masih dalam zona yang sebelumnya memicu tindakan resmi. Risiko intervensi lain untuk memperkuat yen kini sangat tinggi, menciptakan batas atas bagi pasangan ini. Untuk trader derivatif, lingkungan ini menunjukkan bahwa bertaruh pada kelemahan yen lebih lanjut adalah strategi berisiko tinggi. Volatilitas kemungkinan akan meningkat, menjadikan strategi opsi menarik. Membeli opsi panggilan JPY (atau opsi put USD/JPY) dapat menawarkan cara berisiko terdefinisi untuk mendapatkan keuntungan dari potensi apresiasi tajam yen.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.