Memahami Perang Dagang
Perang dagang mengacu pada konflik ekonomi akibat langkah-langkah perlindungan, seperti tarif, yang mengakibatkan peningkatan biaya impor. Perang dagang AS-China dimulai pada tahun 2018 terkait masalah praktik perdagangan dan hak kekayaan intelektual, yang mengakibatkan tarif dan tarif balasan hingga kesepakatan perdagangan pada tahun 2020. Kembalinya Donald Trump ke kursi kepresidenan AS telah memicu kembali ketegangan, dengan rencana tarif 60% terhadap China. Kebangkitan permusuhan perdagangan ini mempengaruhi ekonomi global dengan mengganggu rantai pasokan dan meningkatkan inflasi, yang berdampak pada pengeluaran dan investasi konsumen. Biaya pelabuhan baru ini menandakan fase baru yang tidak terduga dalam sengketa perdagangan. Volatilitas pasar meningkat, dengan indeks volatilitas VIX naik lebih dari 8% minggu lalu dan melampaui level 21. Trader harus mempertimbangkan untuk membeli opsi sebagai langkah perlindungan terhadap pergerakan tajam di pasar dalam beberapa minggu mendatang. Dolar Australia sudah menunjukkan tekanan, turun di bawah 0,6500 sebagai indikator risiko ekonomi China. Kami melihat tekanan serupa terjadi pada yuan luar negeri (CNH), yang mendekati level 7,35 terhadap dolar. Berdasarkan pengalaman kami di tahun 2019 ketika ketegangan serupa menyebabkan yuan melemah, eskalasi lebih lanjut dapat membuat posisi dolar AS menjadi menarik.Dampak pada Pengiriman dan Komoditas
Biaya pelabuhan ini langsung menyerang industri pengiriman, yang merupakan sumber utama tekanan inflasi. Tarif pengiriman kontainer global, yang telah turun hampir 90% dari puncaknya selama pandemi, kini melonjak 15% dalam sebulan terakhir menjelang biaya ini. Kami memperkirakan perusahaan seperti Maersk dan COSCO akan menghadapi margin yang tertekan, sehingga opsi put pada ETF pengiriman dan logistik menjadi langkah yang logis. Kekhawatiran tentang melambatnya aktivitas industri di China mempengaruhi komoditas. Minyak mentah WTI telah turun di bawah $80 per barel, dan harga tembaga turun 4% bulan ini saja. Mengingat China adalah konsumen terbesar bahan mentah di dunia, kami percaya menjual kontrak berjangka atau membeli opsi put pada logam industri bisa menjadi strategi yang bijak. Perusahaan-perusahaan AS yang sangat bergantung pada manufaktur atau penjualan di China saat ini sangat rentan. Kami memperhatikan perusahaan seperti Apple, yang secara konsisten mendapatkan hampir 20% dari pendapatannya dari China, serta pembuat chip yang bergantung pada rantai pasokan di wilayah tersebut. Saham-saham ini mungkin akan mengalami penurunan yang signifikan, menjadikannya kandidat untuk strategi perlindungan opsi put atau posisi pendek secara langsung. Buat akun VT Markets langsung Anda dan mulai trading sekarang.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.