Kekhawatiran Monetari
Pasangan mata uang USD/JPY telah mengalami penurunan karena kekhawatiran yang diungkapkan oleh Powell mengenai risiko moneter. Villeroy dari ECB telah berkomentar tentang potensi risiko inflasi yang lebih condong ke arah penurunan. Emas mempertahankan momentum kenaikannya, mencapai lebih dari $4.100 per troy ounce dengan permintaan sebagai aset aman yang terus meningkat, dipicu oleh melemahnya Dolar AS dan menurunnya imbal hasil Treasury. Secara bersamaan, terdapat antisipasi luas bahwa Fed mungkin akan memangkas suku bunga dua kali lagi tahun ini. Dalam diskusi lain, Karim AbdelMawla dari 21Shares membagikan pandangan tentang kemungkinan bull run pasar kripto yang saat ini berlangsung dapat bertahan enam hingga dua belas bulan lagi. Berbagai analisis dan ramalan dibahas, termasuk kinerja broker dan strategi perdagangan untuk 2025. Komentar terbaru mengarah pada Federal Reserve yang lebih hawkish, di mana Powell menyoroti bahwa penyaluran tarif sedang memicu inflasi yang berkepanjangan. Ini menunjukkan bahwa Fed mungkin kurang cenderung untuk memangkas suku bunga, menciptakan perbedaan dengan bank sentral lainnya. Kita harus mengawasi perpecahan kebijakan ini, karena kemungkinan besar akan menjadi pendorong utama pasar dalam beberapa minggu mendatang.Inflasi dan Tren Konsumen
Pandangan ini semakin kuat dengan data inflasi terbaru. Laporan Indeks Harga Konsumen bulan September 2025, yang dirilis baru-baru ini, menunjukkan inflasi inti tetap stabil di 3,8%, yang masih jauh di atas target 2% yang ditetapkan oleh Fed. Keteguhan ini memberi Powell justifikasi yang diperlukan untuk mempertahankan sikap kebijakan moneter yang lebih ketat lebih lama. Konsumen juga tampak tangguh, yang semakin mendukung posisi Fed. Kenaikan terbaru Indeks Redbook ke 5,9% tahun ke tahun menunjukkan penjualan retail yang kuat, sebuah tren yang dikonfirmasi oleh data penjualan retail yang lebih luas bulan lalu yang menunjukkan peningkatan 0,7%. Konsumen yang kuat berarti ekonomi kemungkinan dapat bertahan dari suku bunga yang lebih tinggi. Dengan latar belakang ini, kita harus mempertimbangkan perdagangan yang menguntungkan dolar AS yang lebih kuat terhadap mata uang dengan bank sentral yang dovish. Bank Sentral Eropa telah mencatat lebih banyak risiko inflasi ke bawah, sementara Bank of England melihat pelonggaran pasar tenaga kerja. Ini membuat menjual futures pada EUR/USD dan GBP/USD atau membeli opsi call pada Indeks Dolar AS (DXY) menjadi strategi yang menarik. Pada saat yang sama, peringatan inflasi dari Powell adalah sinyal yang jelas untuk melindungi terhadap kenaikan harga. Kenaikan emas yang melewati $4.100 per ounce menunjukkan bahwa para trader sudah memposisikan diri untuk ini, menganggapnya sebagai pelindung inflasi daripada sekadar sebagai aset aman. Kita melihat dinamika serupa pada awal 2020-an, ketika ketakutan inflasi awalnya mendorong baik dolar maupun emas lebih tinggi bersama-sama. Dengan bank sentral bergerak dalam arah yang berbeda, peningkatan volatilitas pasar sangat mungkin terjadi. Ketidakpastian seputar jalur suku bunga di masa depan menciptakan lingkungan yang ideal untuk strategi volatilitas. Kita harus mempertimbangkan untuk membeli opsi pada VIX atau membangun long straddles pada indeks ekuitas utama untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga besar yang kita harapkan melihatnya.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.