Peningkatan Perang Perdagangan AS-China
Perang perdagangan AS-China meningkat ketika Presiden Trump mengakui permasalahan ini, dan Sekretaris Perbendaharaan Scott Bessent membuat komentar negatif terhadap negosiator perdagangan China. Sementara itu, Fed memberikan sinyal untuk pelonggaran moneter lebih lanjut. Gubernur Fed Christopher Waller dan Anggota Dewan Stephen Miran mengindikasikan pemotongan suku bunga lebih lanjut. Fed, di tengah penutupan pemerintahan AS, akan merilis laporan Produksi Industri September, yang diperkirakan tumbuh modest sebesar 0.1%. Lebih banyak wawasan tentang kebijakan moneter dinantikan dari Presiden Fed St. Louis, Alberto Mussalen. Perang perdagangan AS-China, yang dimulai pada 2018 oleh Presiden Trump, memperkenalkan tarif dan menegangkan hubungan ekonomi. Kembalinya Trump sebagai Presiden AS telah menambah ketegangan saat dia menerapkan tarif 60% pada barang-barang China. Hal ini memengaruhi dinamika ekonomi global dan berkontribusi pada tantangan inflasi. Indeks Dolar AS tampak kesulitan untuk bertahan, dengan tekanan signifikan yang mendorongnya turun dari puncak terbaru. Kelemahan ini berasal dari kombinasi ketegangan perdagangan AS-China yang diperbarui dan sinyal yang jelas dari Fed untuk lebih banyak pemotongan suku bunga tahun ini. Melihat kembali, kita juga melihat pola serupa di tahun 2019 ketika Fed memotong suku bunga tiga kali di tengah ketidakpastian perdagangan, menyebabkan DXY turun hampir 3% di paruh kedua tahun tersebut.Reaksi Pasar dan Peluang Strategis
Perang perdagangan yang diperbarui menjadi sumber ketidakpastian terbesar, dan kita harus mengharapkan fluktuasi pasar yang tajam dalam beberapa minggu mendatang. Secara historis, selama puncak konflik perdagangan 2019, indeks volatilitas VIX melonjak lebih dari 40% dalam dua kesempatan terpisah setelah pengumuman tarif. Oleh karena itu, membeli opsi call pada VIX atau ETF terkait VIX bisa menjadi cara yang bijak untuk mendapatkan keuntungan dari turbulensi yang diperkirakan ini. Dengan Fed yang bersikap dovish, dengan pasar berjangka sekarang memperkirakan probabilitas lebih dari 85% untuk pemotongan suku bunga di pertemuan berikutnya, kami mengantisipasi lebih banyak kelemahan dolar terhadap Euro. Hal ini menjadikan posisi beli pada EUR/USD menarik. Menggunakan opsi call pada EUR/USD bisa menjadi cara yang efisien secara modal untuk mendapatkan eksposur pada potensi kenaikan ini sambil membatasi risiko. Sementara kita melihat lonjakan sementara di USD/JPY, gambaran yang lebih besar menunjukkan dolar yang lebih lemah dan yen sebagai tempat berlindung yang lebih kuat. Kami melihat ini pada Agustus 2019, ketika ketegangan perdagangan meningkat dan USD/JPY jatuh di bawah 105. Strategi untuk menjual pada reli ini atau membeli opsi put pada USD/JPY tampaknya sesuai untuk memposisikan diri terhadap sentimen risk-off yang sedang berlangsung.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.