Permintaan Musiman dan Ketegangan Geopolitik
Minggu lalu berakhir positif untuk emas, didorong oleh permintaan musiman di India dan pembelian ETF yang substansial, meskipun beberapa koreksi pasar mungkin terjadi saat dasar fundamental tetap dinilai. Risiko geopolitik saat ini, terutama ketegangan perdagangan AS-China, berpotensi mengalihkan minat lebih banyak ke aset safe-haven seperti emas. Bank sentral memegang cadangan emas terbesar, bertujuan untuk memperkuat mata uang mereka di periode yang tidak stabil. Pada tahun 2022, bank sentral membeli 1.136 ton emas, yang bernilai sekitar $70 miliar, mencatat akuisisi tahunan tertinggi yang pernah tercatat. Ekonomi yang berkembang, termasuk Tiongkok, India, dan Turki, secara signifikan meningkatkan cadangan mereka. Harga emas sering kali berhubungan terbalik dengan Dolar AS dan aset berisiko. Ketidakstabilan ekonomi atau geopolitik dapat menyebabkan harga emas naik karena statusnya sebagai aset pengaman. Faktor-faktor seperti kekuatan Dolar AS atau fluktuasi suku bunga sangat mempengaruhi nilai pasar emas, mengingat harganya dihitung dalam USD. Dengan emas yang kembali ke sekitar $4,245, kita melihat jeda singkat setelah lonjakan signifikan. Penurunan ini tampaknya dipicu oleh pengambilan keuntungan dan pelonggaran sementara permintaan fisik sekarang setelah musim liburan utama berlalu. Pasar tampaknya sedang menarik napas sebelum langkah besar berikutnya.Strategi Perdagangan Emas
Untuk beberapa minggu mendatang, konsolidasi di sekitar level $4,250 menyajikan kesempatan untuk menggunakan opsi untuk menghasilkan pendapatan. Menjual opsi call di luar uang bisa menjadi strategi bijak untuk mengumpulkan premi saat harga bergerak menyamping. Pendekatan ini memanfaatkan ide bahwa reli sudah terlampau jauh dalam jangka pendek. Data ekonomi terbaru menambah kompleksitas, menjadikan taruhan arah sederhana berisiko. PDB Q3 Tiongkok, yang dirilis kemarin pada 19 Oktober 2025, mencapai 4,4%, sedikit di bawah perkiraan 4,6%, meningkatkan ketakutan terhadap pertumbuhan global. Ini mengikuti laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk September yang menunjukkan inflasi utama tetap keras di 3,8%, menjaga tekanan pada bank sentral. Kekuatan dasar untuk emas tetap didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang berkelanjutan. Ketegangan perdagangan AS-China yang sedang berlangsung atas mineral tanah jarang dan penurunan peringkat kredit Prancis yang baru-baru ini dilakukan oleh S&P Global mengingatkan kita bahwa permintaan untuk aset pengaman dapat kembali dengan cepat. Kita melihat pola serupa di awal 2020-an, di mana gejolak geopolitik menyebabkan lonjakan tajam setelah periode konsolidasi. Oleh karena itu, para pedagang bisa melihat penurunan harga ini sebagai kesempatan untuk membentuk posisi bullish jangka panjang dengan risiko yang terdefinisi. Membeli opsi call berjangka panjang atau menerapkan spread call bullish akan memungkinkan untuk berpartisipasi dalam potensi kenaikan jika permintaan untuk aset pengaman kembali meningkat. Strategi ini membatasi risiko penurunan jika harga terus berkonsolidasi atau bergerak lebih rendah selama beberapa minggu ke depan. Hubungan terbalik dengan Dolar AS adalah faktor penting yang perlu diperhatikan. Indeks Dolar AS (DXY) telah berfluktuasi di sekitar tanda 107, dan setiap tanda kelemahan di sana bisa menjadi katalis utama bagi emas untuk keluar dari rentang saat ini. Pembelian oleh bank sentral juga terus memberikan dukungan bagi harga, karena data Dewan Emas Dunia untuk Q3 2025 menunjukkan pembelian bersih tetap kuat di 284 ton.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.