Risiko Geopolitik dan Volatilitas Pasar
Risiko geopolitik telah meningkatkan volatilitas pasar, dengan kemungkinan pembatasan ekspor perangkat lunak AS ke China berdampak negatif pada saham teknologi. Sebaliknya, pembicaraan tentang akuisisi ekuitas perusahaan komputasi kuantum oleh AS untuk pendanaan federal dianggap sebagai perkembangan positif. Pasar menantikan laporan CPI AS untuk September, meskipun pemotongan suku bunga 25 basis poin dari Federal Funds sudah diantisipasi. DXY mungkin mencapai level pertengahan 99 segera dan bisa terus naik hingga November sebelum konsolidasi yang mungkin terjadi. Kami melihat Dolar AS menguat terhadap mata uang utama seperti euro dan yen, dengan Indeks Dolar (DXY) naik ke 98.80 pagi ini. Ini terjadi meskipun pasar sepenuhnya mengharapkan pemotongan suku bunga 25 basis poin dari Federal Reserve. Kami percaya pengujian ulang level pertengahan 99 kemungkinan besar akan terjadi dalam beberapa minggu ke depan. Sanksi baru pada sektor energi Rusia telah mendorong harga minyak mentah WTI di atas $100 per barel, melonjak 5% dalam satu hari. Ini menciptakan dinamika yang terakhir kali kami lihat pada 2022, menunjukkan bahwa mata uang yang terkait dengan komoditas seperti dolar Australia dan Kanada akan terus berkinerja lebih baik. Oleh karena itu, trader harus mempertimbangkan posisi panjang dalam kontrak berjangka minyak dan mata uang terkait ini. Untuk Jepang, yang mengimpor sebagian besar energinya, harga minyak tinggi tersebut menjadi negatif yang signifikan. Data pemerintah terbaru yang dirilis minggu lalu menunjukkan defisit perdagangan Jepang untuk bulan September melebar 15% dibandingkan tahun lalu, mengonfirmasi ketegangan tersebut. Sebagai hasilnya, kami melihat pasangan USD/JPY bergerak menuju level 155, menjadikannya perdagangan yang menarik.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.