Dampak Sanksi AS Terhadap Minyak Rusia
AS baru-baru ini memberlakukan sanksi terhadap Rosneft dan Lukoil, dua perusahaan minyak Rusia, yang berdampak pada lebih dari 5% produksi minyak global. Dengan Rusia sebagai penghasil minyak terbesar kedua setelah AS, sanksi ini dapat mengurangi ekspor minyak mentahnya, memperketat pasokan global, dan mempengaruhi harga WTI. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga minyak WTI termasuk dinamika penawaran dan permintaan, peristiwa politik, dan perubahan nilai mata uang. Laporan inventaris dan keputusan OPEC juga berpengaruh terhadap harga. OPEC dan sekutunya telah meningkatkan proyeksi pasokan minyak, memprediksi kemungkinan surplus dalam beberapa tahun ke depan. Dengan harga minyak mentah WTI saat ini diperdagangkan mendekati $61,50, kita melihat suasana optimis bertabrakan dengan fundamental yang kurang baik. Kesepakatan awal perdagangan AS-China adalah pendorong utama optimisme ini, karena menunjukkan kemungkinan pemulihan permintaan energi global. Kita melihat pola serupa pada akhir 2019 ketika kemajuan pada kesepakatan perdagangan “Phase One” membantu mendorong harga minyak naik lebih dari 10% pada kuartal keempat.Data Terbaru Tentang Inventaris Minyak
Sanksi baru terhadap Rosneft dan Lukoil menambah premi risiko sisi pasokan yang signifikan yang tidak bisa diabaikan. Ketika sanksi besar diberlakukan pada sektor energi Rusia pada tahun 2022, kita melihat harga minyak Brent melonjak hampir $140 per barel, sehingga potensi lonjakan yang tajam diperkuat oleh sejarah. Pedagang harus bersiap untuk volatilitas yang meningkat, karena setiap eskalasi dapat dengan cepat menghilangkan jutaan barel dari pasar global. Namun, potensi kenaikan mungkin terbatas oleh niat OPEC+ untuk meningkatkan pasokan hingga 2026, langkah yang bertujuan untuk merebut kembali pangsa pasar. Data terbaru dari EIA menunjukkan inventaris minyak global telah meningkat sekitar 0,5 juta barel per hari tahun ini, mendukung pandangan bahwa surplus pasokan dapat membatasi setiap kenaikan harga besar. Keberadaan surplus pasokan ini menunjukkan bahwa menjual opsi panggilan pada harga yang lebih tinggi, mungkin di sekitar level $68-$70, bisa menjadi strategi bijaksana untuk melindungi posisi panjang. Dalam beberapa minggu mendatang, semua perhatian harus tertuju pada laporan inventaris API dan EIA yang akan datang serta pertemuan penting Trump-Xi. Penarikan minyak mentah yang lebih besar dari yang diharapkan dapat dikombinasikan dengan berita perdagangan positif untuk mendorong harga WTI di atas $65. Pedagang derivatif mungkin mempertimbangkan strategi seperti bull call spreads untuk memanfaatkan potensi kenaikan jangka pendek sambil membatasi risiko dari pandangan pasokan yang bearish. Buat akun VT Markets live Anda dan mulai berdagang sekarang.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.