Minoru Kihara mengungkapkan harapannya bahwa Bank of Japan akan mengelola kebijakan moneternya dengan efektif.

    by VT Markets
    /
    Oct 29, 2025
    Pada tahun 2013, Bank of Japan (BoJ) menerapkan kebijakan moneter yang sangat longgar untuk merangsang ekonomi melalui Pelonggaran Kuantitatif dan Kualitatif (QQE), yang melibatkan pembelian aset untuk menyediakan likuiditas. Suku bunga negatif dan kontrol imbal hasil pada obligasi pemerintah 10 tahun diperkenalkan pada tahun 2016. Namun, pada Maret 2024, BoJ menaikkan suku bunga, beralih dari pendekatan kebijakan ini.

    Dampak Perubahan Kebijakan Moneter

    Pendekatan ini awalnya mengakibatkan depresiasi Yen, diperburuk oleh perbedaan BoJ dengan peningkatan suku bunga bank sentral lain. Melemahnya Yen dan kenaikan harga energi global mendorong inflasi melebihi target BoJ. Kenaikan gaji juga berperan, mendorong BoJ untuk mempertimbangkan kembali arah kebijakannya pada tahun 2024. Pernyataan pemerintah hanya mengingatkan kita bahwa BoJ tetap fokus pada target inflasinya. Mengingat bahwa nilai USD/JPY saat ini diperdagangkan di dekat 151,94, bahasa tenang ini tidak banyak meredakan ketegangan di pasar. Oleh karena itu, kita harus melihat ini sebagai sinyal bahwa kebijakan akan tetap stabil untuk saat ini, tetapi pemerintah sangat memperhatikan nilai yen. Data terbaru menunjukkan bahwa inflasi inti Jepang untuk September 2025 tercatat pada tingkat 2,1%, menandai bulan ketiga berturut-turut dari tekanan harga yang mereda. Ini membuat BoJ berada dalam posisi sulit karena inflasi kini berada di sekitar targetnya, mengurangi tekanan domestik untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut. Ketidakaktifan ini kontras dengan Federal Reserve AS, yang telah mempertahankan suku bunga kuncinya di atas 4,5% selama lebih dari setahun, mempertahankan keuntungan hasil yang besar bagi dolar.

    Spekulasi Pasar dan Strategi

    Kita harus ingat intervensi mata uang besar yang terjadi pada tahun 2022 dan kembali pada musim semi tahun 2024 ketika yen melemah melewati level kritis ini. Level 152.00 untuk USD/JPY secara historis merupakan batas bagi Kementerian Keuangan. Periode tenang saat ini bisa mendahului pergerakan tiba-tiba dan tajam jika level tersebut dilanggar secara meyakinkan. Bagi para trader derivatif, lingkungan ini menunjukkan bahwa bertaruh pada lonjakan volatilitas lebih bijaksana daripada mengambil pandangan arah yang jelas. Tingginya risiko intervensi membuat pembelian opsi panggilan yen jangka pendek menjadi strategi yang menarik untuk mendapatkan keuntungan dari apresiasi tajam yen yang mungkin terjadi. Volatilitas yang diimplikasikan pada opsi USD/JPY kemungkinan akan meningkat dalam beberapa minggu mendatang seiring pasar memperhitungkan risiko yang meningkat ini. Ruang suku bunga yang terus-menerus berarti perdagangan carry, di mana investor meminjam yen murah untuk membeli dolar dengan imbal hasil tinggi, akan terus memberikan tekanan pada mata uang Jepang. Kekuatan fundamental ini akan terus menguji ketahanan otoritas Jepang. Kita tidak boleh mengharapkan yen menguat secara signifikan tanpa adanya perubahan kebijakan dari BoJ atau intervensi pasar secara langsung.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.

    see more

    Back To Top
    server

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    Ngobrol langsung dengan tim kami

    Obrolan Langsung

    Mulai percakapan langsung lewat...

    • Telegram
      hold Ditangguhkan
    • Segera hadir...

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    telegram

    Pindai kode QR dengan ponsel Anda untuk mulai mengobrol dengan kami, atau klik di sini.

    Belum memasang aplikasi Telegram atau versi Desktop? Gunakan Web Telegram sebagai gantinya.

    QR code