Memahami Sentimen Risiko
Istilah “risk-on” dan “risk-off” menggambarkan sentimen investor, di mana “risk-on” menunjukkan optimisme dan peningkatan minat pada aset berisiko, sedangkan “risk-off” menunjukkan kewaspadaan dan preferensi terhadap aset yang lebih aman. Pada periode risk-on, Dolar Australia, Dolar Kanada, dan Dolar Selandia Baru cenderung menguat. Sementara pada masa risk-off, mata uang utama seperti Dolar AS, Yen Jepang, dan Franc Swiss biasanya mengalami peningkatan karena dianggap lebih aman. Dengan kemungkinan berakhirnya penutupan pemerintah AS, kita melihat pergeseran “risk-on” yang klasik di pasar. Kontrak saham meningkat, yang mengurangi kebutuhan mendesak akan aset aman. Suasana hati yang membaik ini menjelaskan kelemahan Dolar AS saat ini terhadap sebagian besar mata uang utama. Situasi ini memberikan kesempatan jelas untuk memperdagangkan volatilitas. Secara historis, seperti yang terlihat selama penyelesaian penutupan pada 2018 dan 2019, Indeks Volatilitas CBOE (VIX) cenderung jatuh secara dramatis setelah kepastian politik kembali. Kita perlu mempertimbangkan untuk menjual kontrak berjangka VIX atau membeli opsi put pada produk volatilitas, dengan harapan akan penurunan dari tingkat tinggi yang terlihat dalam beberapa minggu terakhir. Indeks Dolar AS, yang berada di angka 99.60, jauh lebih lemah dibandingkan dengan kisaran 104-106 yang dihuni selama sebagian besar tahun 2024, menunjukkan tren bearish yang lebih luas. Berakhirnya penutupan pemerintah menghilangkan salah satu pilar dukungan utama bagi dolar, sehingga kita dapat mengharapkan pasangan seperti EUR/USD untuk menguji level yang lebih tinggi. Membeli opsi call pada Euro bisa menjadi cara untuk memanfaatkan kelemahan dolar yang diharapkan.Memanfaatkan Tren Emas
Lonjakan emas mendekati $4,075 adalah sinyal paling jelas, karena emas mengalami kenaikan kuat meskipun ada sentimen risk-on. Ini menunjukkan bahwa kekhawatiran mendasar, kemungkinan terkait dengan inflasi yang terus berlanjut sejak awal tahun 2020, belum hilang. Oleh karena itu, kita harus mempertahankan beberapa posisi beli emas, mungkin melalui kontrak berjangka, sebagai perlindungan terhadap kekhawatiran ekonomi yang lebih dalam. Di Jepang, sinyal bahwa Bank of Japan mungkin menunda kenaikan suku bunga hingga 2026 membuat Yen tetap lemah. Perbedaan kebijakan ini mengingatkan kita pada apa yang mendorong USD/JPY mendekati 160 pada tahun 2024. Oleh karena itu, membeli opsi call pada USD/JPY terlihat seperti strategi yang masuk akal untuk mendapatkan keuntungan dari kesenjangan suku bunga yang sedang berlangsung. Buat akun VT Markets langsung dan mulai berdagang sekarang.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.