CPI Tokyo tanpa makanan segar di Jepang melebihi harapan, tercatat sebesar 2,8% bukan 2,7%

    by VT Markets
    /
    Nov 28, 2025
    Pada bulan November, Indeks Harga Konsumen Tokyo yang tidak termasuk makanan segar naik 2,8% tahun-ke-tahun, melampaui perkiraan 2,7%. Ini menunjukkan peningkatan inflasi yang mendasari di wilayah tersebut. Bank Rakyat Tiongkok menetapkan kurs acuan USD/CNY pada 7.0789, sedikit lebih tinggi dari 7.0779 sebelumnya. NZD/USD berada di dekat tertinggi bulanan sekitar 0.5730, didorong oleh sikap hawkish Bank Sentral Selandia Baru.

    Pergerakan Mata Uang dan Tren Inflasi

    GBP/USD terus naik, mendekati 1.3250 di tengah ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve AS. Sementara itu, EUR/USD tetap stabil sekitar 1.1600 akibat tekanan pada Dolar. Emas stabil selama sesi Asia, dengan spekulasi meningkat tentang pemotongan suku bunga Fed pada bulan Desember yang mendukung nilainya. Namun, harapan untuk perdamaian di Ukraina dapat membatasi kenaikannya. Upbit mengalami kerugian $37 juta akibat pelanggaran dompet Solana, yang menyebabkan jeda sementara pada transaksi. Pasar Inggris menunjukkan pergerakan campuran setelah penilaian anggaran, seiring dengan dampak Thanksgiving terhadap perdagangan. Pulihnya Ripple tetap lemah meskipun ada dukungan regulasi untuk stablecoin RLUSD di UEA, diperdagangkan sekitar $2.19. Usaha untuk menembus level resistance menghadapi tantangan pada level kunci.

    Peluang dan Strategi di Forex dan Komoditas

    Data inflasi dari Tokyo yang lebih tinggi dari perkiraan adalah sinyal signifikan bagi kita. Dengan angka 2,8%, tekanan harga yang terus-menerus ini meningkatkan kemungkinan bahwa Bank Jepang akan segera mengetatkan kebijakannya. Lingkungan ini menjadikan taruhan pada yen yang lebih kuat semakin menarik. Perkembangan Jepang ini sangat kontras dengan situasi di Amerika Serikat, di mana dolar melemah. Pasar jelas mengharapkan Federal Reserve akan memotong suku bunga bulan depan. Ini mendorong mata uang lain seperti Pound Inggris dan Euro menguat terhadap dolar. Kita telah melihat inflasi inti Jepang tetap bandel di atas target 2% selama lebih dari setahun, hingga akhir 2024 dan sebagian besar 2025. Melihat pasar derivatif, Alat CME FedWatch kini menunjukkan probabilitas 85% untuk pemotongan suku bunga Fed pada bulan Desember. Perbedaan kebijakan yang semakin besar antara AS dan Jepang adalah tema utama untuk diperdagangkan. Dengan setup ini, pasangan mata uang USD/JPY tampak siap untuk bergerak turun. Kita harus mempertimbangkan untuk membeli opsi put pada USD/JPY guna memanfaatkan potensi penurunan. Strategi ini memungkinkan kita untuk mendapatkan keuntungan dari penguatan yen sambil mendefinisikan risiko maksimum kita. Pandangan dolar yang lemah juga mendukung aset seperti emas. Suku bunga AS yang lebih rendah membuat logam yang tidak menghasilkan ini lebih menarik. Oleh karena itu, membeli opsi call pada emas dapat menjadi posisi yang berharga dalam beberapa minggu ke depan.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.

    see more

    Back To Top
    server

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    Ngobrol langsung dengan tim kami

    Obrolan Langsung

    Mulai percakapan langsung lewat...

    • Telegram
      hold Ditangguhkan
    • Segera hadir...

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    telegram

    Pindai kode QR dengan ponsel Anda untuk mulai mengobrol dengan kami, atau klik di sini.

    Belum memasang aplikasi Telegram atau versi Desktop? Gunakan Web Telegram sebagai gantinya.

    QR code