Emas Sebagai Pelindung Terhadap Inflasi
Emas dianggap sebagai investasi yang dapat diandalkan selama ketidakpastian ekonomi dan berfungsi sebagai pelindung terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang. Bank sentral adalah pemegang emas terbesar, membeli 1.136 ton pada tahun 2022, senilai sekitar $70 miliar, menurut Dewan Emas Dunia. Pembelian ini adalah yang tertinggi yang tercatat dalam setahun. Bank sentral dari negara-negara seperti China, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan emas mereka. Harga emas cenderung memiliki hubungan terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi AS. Sementara Dolar yang melemah cenderung mendorong harga emas naik, pasar saham yang sedang naik dapat melemahkan harga emas. Perubahan harga juga dapat disebabkan oleh ketidakstabilan geopolitik atau kekhawatiran resesi. Tingkat suku bunga dan kekuatan Dolar adalah pengaruh kunci karena harga emas ditetapkan dalam dolar (XAU/USD).Traders Dan Tren Pasar
Peningkatan harga emas terbaru, yang terlihat di Pakistan, mencerminkan tren global yang lebih luas. Dengan ketakutan yang terus-menerus akan perlambatan ekonomi global yang akan berlanjut hingga 2026, peran emas sebagai aset yang aman menjadi semakin penting. Trader derivatif harus mempertimbangkan permintaan berkelanjutan ini dari investor yang mencari stabilitas di tengah turbulensi pasar. Kami melihat pergeseran signifikan dalam harapan kebijakan moneter, yang berdampak langsung pada emas. Alat CME FedWatch saat ini menunjukkan probabilitas lebih dari 70% untuk pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada kuartal pertama 2026, sebagai respons terhadap data ekonomi yang melambat. Secara historis, seperti yang kami lihat setelah tahun 2008, lingkungan suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas yang tidak menghasilkan, menjadikannya lebih menarik. Faktor kunci bagi trader adalah hubungan terbalik antara emas dan Dolar AS. Prospek suku bunga AS yang lebih rendah telah mendorong indeks DXY turun hampir 4% dalam kuartal terakhir. Dolar yang melemah ini membuat emas, yang dihargai dalam USD, lebih murah bagi pemegang mata uang lain, berpotensi meningkatkan permintaan internasional. Kita tidak boleh mengabaikan pembelian yang tiada henti dari bank sentral, sebuah tren yang telah meningkat sejak pembelian rekor pada tahun 2022. Dewan Emas Dunia melaporkan bahwa bank-bank sentral, khususnya dari pasar negara berkembang, menambah 250 ton ke cadangan mereka pada kuartal ketiga 2025. Pembelian berskala besar yang konsisten ini memberikan dasar yang kuat bagi harga emas dan menandakan pergeseran strategis jangka panjang dari ketergantungan total pada dolar.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.