Peran Bank of Japan
Bank of Japan (BoJ) bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan moneter, dan bertujuan untuk stabilitas harga dengan target inflasi sekitar 2%. Sejak 2013, BoJ telah menerapkan kebijakan moneter yang sangat longgar untuk mendorong baik perekonomian maupun inflasi di lingkungan inflasi yang rendah. Langkah-langkah stimulus besar dari BoJ telah melemahkan Yen dibandingkan mata uang lainnya. Perbedaan yang meluas, akibat kebijakan moneter yang bervariasi di antara bank-bank besar, menurunkan nilai Yen, meskipun tren ini mulai berbalik pada tahun 2024 dengan perubahan kebijakan untuk melawan inflasi. Yen yang lebih lemah, disertai dengan kenaikan harga energi global, berkontribusi terhadap inflasi Jepang yang meningkat, melebihi target 2% bank. Kenaikan upah domestik yang meningkat juga menjadi faktor inflasi, yang memengaruhi perubahan kebijakan BoJ pada Maret 2024, menjauh dari posisi sebelumnya. Sinyal Penyesuaian Suku Bunga Bank of Japan memberi sinyal bahwa mereka akan menaikkan suku bunga lagi jika ekonomi tetap pada jalur saat ini. Kita melihat kenaikan suku bunga bersejarah pertama pada Maret 2024, dan komentar baru ini mengonfirmasi bahwa lebih banyak pengetatan akan terjadi. Bagi para trader, ini menegaskan bahwa periode Yen yang sangat lemah akan segera berakhir. Pandangan yang optimis ini didukung oleh data yang solid, dengan tingkat inflasi inti nasional Jepang tetap di atas target 2%, baru-baru ini mencapai 2,2% pada Oktober 2025. Selain itu, setelah kenaikan upah tinggi selama beberapa dekade sebesar lebih dari 5% yang disetujui dalam negosiasi “Shunto” 2024, indikasi awal untuk pembicaraan 2025 menunjukkan hasil kuat lainnya. Pertumbuhan upah yang berkelanjutan ini merupakan faktor kunci yang diperlukan BoJ untuk merasa yakin dalam menaikkan suku bunga lebih lanjut. Oleh karena itu, kita harus memposisikan diri untuk Yen yang lebih kuat dalam beberapa minggu mendatang, karena pasangan USD/JPY kemungkinan akan bergerak lebih rendah dari level saat ini, 155,65. Ini terutama benar saat Federal Reserve AS diharapkan untuk mempertahankan suku bunga stabil atau bahkan mengisyaratkan pemotongan untuk 2026, mempersempit celah kebijakan yang membuat Yen lemah. Trader opsi dapat mempertimbangkan membeli opsi JPY untuk bertaruh pada penguatan Yen lebih lanjut terhadap dolar. Pandangan ini juga menciptakan peluang di derivatif suku bunga. Karena BoJ terus melanjutkan jalannya menuju normalisasi, imbal hasil Obligasi Pemerintah Jepang (JGB) diperkirakan akan naik lebih jauh dari level saat ini. Ini berarti kita harus mempertimbangkan strategi yang menguntungkan dari jatuhnya harga obligasi, seperti menjual kontrak berjangka JGB, dalam anticipation langkah kebijakan berikutnya.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.