Target Inflasi Bank of Japan
Bank of Japan, bank sentral negara tersebut, memiliki mandat untuk menjaga stabilitas harga dengan target inflasi sekitar 2%. Sejak 2013, BoJ telah menerapkan pendekatan moneter yang sangat longgar menggunakan Pelonggaran Kuantitatif dan Kualitatif untuk mendorong aktivitas ekonomi dan inflasi. Kebijakan BoJ telah berkontribusi pada penurunan nilai Yen, yang diperparah oleh perbedaan kebijakan moneter internasional dan tingkat inflasi yang meningkat. Pada tahun 2024, BoJ meningkatkan suku bunga, menjauh dari strategi sebelumnya. Keputusan ini dipengaruhi oleh Yen yang lebih lemah, naiknya harga energi global, dan perkiraan kenaikan gaji di Jepang, yang secara bersama-sama meningkatkan inflasi domestik di atas target. Komentar pemerintah hari ini adalah sinyal jelas bahwa mereka menginginkan Bank of Japan mempercepat normalisasi kebijakan. Kami melihat ini sebagai peningkatan tekanan untuk kenaikan suku bunga lainnya untuk memastikan inflasi, yang dipicu oleh pertumbuhan upah, tetap mendekati target 2%. Ini meningkatkan kemungkinan bahwa BoJ akan bertindak lagi, mungkin pada kuartal pertama tahun 2026. Dengan USD/JPY sudah bereaksi dengan penurunan menuju 155.30, jalur yang paling mungkin adalah penurunan untuk pasangan mata uang ini. Ini mengingatkan kita pada peringatan verbal yang mendahului intervensi mata uang langsung pada tahun 2022 dan 2024 ketika yen historisnya lemah. Oleh karena itu, pelaku pasar harus mempertimbangkan untuk membeli opsi call Yen Jepang untuk awal tahun 2026 guna bersiap-siap terhadap penguatan yen lebih lanjut.Perubahan Kebijakan Moneter dan Dampaknya
Suku bunga kebijakan Bank of Japan hanya bergerak ke 0.25% sejak pergeseran kebijakan besar menjauh dari suku bunga negatif pada Maret 2024. Dengan statistik inflasi inti menunjukkan tingkat yang terus-menerus sebesar 2.6% untuk kuartal terakhir, dan tekanan politik hari ini, langkah menuju 0.50% kini lebih kredibel. Menjual futures Obligasi Pemerintah Jepang (JGB) adalah cara langsung untuk bersiap terhadap kenaikan imbal hasil yang akan menyertai kenaikan suku bunga. Yen yang lebih kuat dapat menjadi hambatan bagi indeks Nikkei 225 yang fokus pada ekspor Jepang. Sementara negosiasi upah “Shunto” musim semi 2025 telah mengamankan kenaikan gaji rata-rata sebesar 4.2%, meningkatkan permintaan domestik, mata uang yang cepat menguat akan mengurangi keuntungan luar negeri dari perusahaan besar. Kami percaya membeli opsi put Nikkei 225 adalah strategi yang bijaksana untuk melindungi atau berspekulasi atas kemungkinan penurunan pasar saham.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.