Dampak Mata Uang
Pasangan mata uang USD/JPY tercatat mengalami penurunan sebesar 0,05% di level 155,23. PDB yang menurun umumnya berdampak negatif terhadap mata uang suatu negara, mencerminkan ekonomi yang menyusut. Produk Domestik Bruto (PDB) digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu, biasanya dibandingkan antara kuartal atau tahun. Pertumbuhan PDB yang cepat sering kali menyebabkan inflasi, yang mendorong bank sentral untuk menaikkan suku bunga, sehingga dapat memperkuat mata uang. Sebaliknya, penurunan PDB umumnya melemahkan mata uang. Laporan pagi ini menegaskan bahwa ekonomi Jepang lebih lemah dari yang diperkirakan, menyusut sebesar 0,6% di kuartal ketiga. Kinerja buruk ini membuat sangat tidak mungkin bagi Bank of Japan untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Bagi kami, ini memperkuat strategi menggunakan yen dengan imbal hasil rendah untuk membiayai investasi di mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi.Selisih Suku Bunga
Data mendukung pandangan bahwa selisih suku bunga antara Jepang dan ekonomi besar lainnya akan tetap ada. Misalnya, inflasi inti Jepang baru-baru ini melunak menjadi 1,8% pada November 2025, menghilangkan tekanan pada bank sentral untuk memperketat kebijakan. Ini sangat berbeda dengan Amerika Serikat, di mana suku bunga acuan Federal Reserve tetap di 3,5%, memberikan keuntungan signifikan bagi mereka yang memegang dolar dibandingkan yen. Dalam beberapa minggu ke depan, kita harus mempertimbangkan untuk membeli opsi panggilan USD/JPY untuk posisi mengantisipasi kelemahan yen lebih lanjut. Opsi dengan harga strike sekitar 157 yang kadaluarsa pada Januari atau Februari 2026 menawarkan cara untuk mendapatkan profit dari peningkatan yang diharapkan dalam pasangan mata uang tersebut. Pendekatan ini secara efektif membatasi potensi kerugian kita pada biaya awal opsi. Untuk derivatif ekuitas, perlambatan ekonomi ini bisa jadi menguntungkan bagi indeks Nikkei 225. Yen yang lebih lemah meningkatkan nilai pendapatan luar negeri bagi perusahaan Jepang yang terfokus pada ekspor, yang mendominasi indeks. Melihat kembali pada periode 2022-2024, kita secara konsisten melihat Nikkei melesat saat yen melemah, sebuah hubungan yang kami percaya akan tetap berlaku sekarang.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.