Dinamika Impor Asia
Dinamika impor Asia sedang mengubah aliran global, dengan China meningkatkan pembelian dari Arab Saudi dan Iran. Sementara itu, sanksi AS dan permintaan yang lebih rendah telah menyebabkan penurunan impor dari Rusia. Perhatian pasar tertuju pada kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve, dengan harapan bahwa suku bunga yang lebih rendah dapat mendukung permintaan energi dengan melemahkan Dolar AS. Pedagang juga menantikan laporan mingguan dari American Petroleum Institute untuk mendapatkan informasi tentang tingkat persediaan AS. Pembangunan persediaan yang lebih besar dari yang diperkirakan dapat menambah tekanan lebih lanjut pada harga WTI meskipun ada ketegangan geopolitik. WTI adalah minyak mentah berkualitas tinggi dari Amerika, dan harganya dipengaruhi oleh pasokan, permintaan, faktor politik, dan nilai Dolar AS. Laporan persediaan oleh API dan Energy Information Agency (EIA) berdampak signifikan pada harga, dengan data EIA dianggap lebih dapat diandalkan.Kisah Pasokan Jangka Pendek
Kami melihat tekanan menurun yang segera pada WTI, dengan harga menguji angka $58,50 akibat pemulihan produksi Irak. Namun, ini tampaknya menjadi kisah pasokan jangka pendek, yang terbayangi oleh keputusan Federal Reserve yang sangat dinanti besok. Pasar memperkirakan kemungkinan lebih dari 90% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin, yang dapat melemahkan dolar dan meningkatkan permintaan. Di luar kebisingan dari Irak, lanskap pasokan yang lebih luas tetap ketat, memberikan dukungan terhadap harga. Ketegangan geopolitik yang terus berlanjut terkait proses perdamaian Ukraina yang terhenti mempertahankan premi risiko di pasar. Yang lebih penting, kita harus ingat bahwa pemotongan produksi sukarela OPEC+ yang diperpanjang, total lebih dari 2 juta barel per hari, masih berlaku dan akan menjadi faktor dominan hingga tahun baru. Laporan persediaan dari American Petroleum Institute (API) yang akan dirilis nanti hari ini akan menjadi pendorong jangka pendek yang penting, dan kami mengawasi kemungkinan kejutan. Data minggu lalu dari EIA menunjukkan peningkatan yang mengejutkan sebesar 3,6 juta barel, dan peningkatan lain dapat mendorong WTI di bawah $58 untuk sementara waktu. Volatilitas yang diharapkan ini menunjukkan bahwa strategi opsi, seperti straddles, bisa efektif untuk pedagang yang ingin mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga ke arah mana pun setelah data dan pengumuman Fed. Faktor bullish paling signifikan di horizon adalah pivot yang diharapkan dari Fed menuju kebijakan yang lebih akomodatif. Mengingat siklus pemotongan suku bunga terakhir yang dimulai pada 2019, dolar yang lebih lemah memberikan dukungan yang berkelanjutan untuk harga komoditas. Pemotongan suku bunga besok kemungkinan akan memperkuat tren ini, menjadikan minyak yang dihargai dalam USD lebih menarik dan berpotensi menarik investasi kembali ke sektor energi.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.