Poin-poin penting:

• WTI naik menjadi $59.74 saat China mengevaluasi proposal AS untuk pembicaraan perdagangan.
• OPEC+ mempertimbangkan peningkatan produksi Juni sementara Trump memperingatkan tentang sanksi minyak Iran.

Pasar minyak mengalami kenaikan pada hari Jumat karena harapan baru untuk meredakan ketegangan perdagangan AS-China meningkatkan sentimen, dengan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0.8% untuk ditutup di $59.74 per barel. Minyak mentah Brent juga mengikuti, naik 49 sen menjadi $62.62. Kedua patokan tersebut melanjutkan kenaikan yang terjadi pada Kamis malam, pulih dari kerugian pertengahan minggu yang dipicu oleh kekhawatiran pasokan OPEC+.

Pergerakan harga ini didorong oleh konfirmasi dari Kementerian Perdagangan China bahwa Beijing sedang “mengevaluasi” proposal dari Washington mengenai negosiasi tarif. Berita ini membantu meredakan kecemasan investor setelah berbulan-bulan retorika proteksionis yang meningkat. Karena kekhawatiran akan penurunan permintaan global sementara berkurang, para pedagang minyak mendapatkan momentum baru.

Analisis Teknikal

Minyak mentah telah menunjukkan pemulihan tajam dari $56.38, kembali ke dekat $59.67. Setelah penjualan besar dari $60.13, harga mengonsolidasikan diri di dekat batas bawah sebelum berbalik kembali dengan kuat. Rata-rata bergerak (5, 10, 30) kini menunjukkan alignmen bullish, dengan harga tetap di atas ketiga garis dan mempertahankan trajektori naik.

Gambar: Minyak kembali di atas $59 setelah lonjakan kuat dari $56. Momentum melambat mendekati resistensi, seperti yang terlihat di aplikasi VT Markets

MACD (12,26,9) mengonfirmasi momentum bullish ini dengan crossover yang jelas dan batang histogram hijau yang meningkat, meskipun kemiringannya mulai datar – menunjukkan kemungkinan kelelahan jangka pendek. Resistensi dekat $59.85–$60.13 adalah penghalang penting berikutnya yang harus diperhatikan. Jika ditembus, ini bisa membuka jalan untuk pengujian ulang $61.00.

Saat ini, momentum mendukung para bullish, tetapi konsolidasi mungkin terjadi setelah pemulihan yang agresif tersebut.

Secara paralel, Presiden Trump kembali memicu ketegangan lintas negara dengan mengancam sanksi sekunder terhadap negara-negara yang mengimpor minyak Iran. Ini terjadi setelah terhentinya perundingan nuklir AS-Iran, dan dorongan yang diperbarui untuk mengurangi ekspor minyak Teheran hingga nol — bagian dari kampanye “tekanan maksimum” yang secara historis telah mendongkrak harga.

Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.