Memahami Inflasi Dan Suku Bunga
Inflasi adalah kenaikan harga dari sekumpulan barang dan jasa yang representatif, dengan inflasi inti mengecualikan elemen yang tidak stabil seperti makanan dan bahan bakar. Ketika inflasi melebihi 2%, bank sentral biasanya menaikkan suku bunga, yang mempengaruhi nilai mata uang. Inflasi yang lebih tinggi meningkatkan nilai mata uang nasional melalui peningkatan suku bunga, menarik aliran modal global. Meskipun emas dulunya lebih disukai selama inflasi tinggi, suku bunga yang lebih tinggi sekarang menjadikannya kurang menarik karena meningkatkan biaya kesempatan dari kepemilikan emas. Inflasi yang lebih rendah cenderung menguntungkan investasi emas saat suku bunga menurun, menjadikannya alternatif yang layak. Berdasarkan pernyataan gubernur baru-baru ini, kami memperkirakan Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga dalam beberapa minggu mendatang. Ekspektasi pasar telah bergeser sesuai, dengan Alat CME FedWatch sekarang menunjukkan peluang kurang dari 10% untuk pemotongan suku bunga di bulan September 2024. Ini menunjukkan bahwa para trader harus bersiap untuk periode lama kebijakan moneter yang ketat. Pasar tenaga kerja yang stabil dan tangguh semakin mengurangi urgensi untuk pelonggaran kebijakan apapun. Misalnya, laporan pekerjaan bulan Juni menambahkan 206.000 posisi, menjaga tingkat pengangguran tetap rendah secara historis di angka 4,1%. Kekuatan ini memberi fleksibilitas kepada pembuat kebijakan untuk fokus secara eksklusif pada perlawanan terhadap inflasi yang meluas yang disebutkan dalam laporan Indeks Harga Konsumen terbaru.Dampak Terhadap Mata Uang Dan Komoditas
Akibatnya, kami memperkirakan dolar AS akan tetap kuat dibandingkan dengan mata uang utama lainnya. Indeks Dolar AS (DXY) telah diperdagangkan mendekati level tertinggi sejak April, baru-baru ini menyentuh angka di atas 106. Trader derivatif mungkin mempertimbangkan strategi yang menguntungkan dari kekuatan dolar yang berkelanjutan, seperti opsi beli USD jangka panjang atau menjual opsi put pada pasangan mata uang seperti EUR/USD. Untuk logam mulia, prospeknya tampak kurang baik dalam jangka pendek. Biaya kesempatan untuk memegang aset yang tidak memberikan hasil seperti emas meningkat dengan suku bunga yang lebih tinggi, yang telah menyebabkan harganya mundur dari puncak rekor di atas $2.400 per ounce yang ditetapkan pada bulan Mei. Secara historis, periode kebijakan moneter yang ketat cenderung membatasi kenaikan signifikan pada harga emas. Ketidakpastian seputar waktu perubahan kebijakan di masa depan dan dampak tarif yang disebutkan oleh Kugler menciptakan lingkungan yang rentan terhadap volatilitas. Kami percaya bahwa trader harus mempertimbangkan menggunakan opsi untuk mengelola risiko atau memanfaatkan fluktuasi harga. Strategi seperti straddles atau strangles bisa efektif untuk memainkan potensi volatilitas dalam indeks ekuitas atau mata uang tanpa bertaruh pada arah tertentu.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.