Bank of America memprediksi euro dapat naik menjadi $1,25, sementara dolar berisiko menjadi undervaluasi.

    by VT Markets
    /
    Sep 4, 2025
    Bank of America memprediksi euro akan naik antara 1,20 dan 1,25 dalam tahun mendatang. Mereka melaporkan bahwa dolar AS mungkin bergerak dari sedikit overvalued (terlalu tinggi nilainya) menjadi undervalued (terlalu rendah nilainya). Para analis mengamati bahwa dolar sudah terlalu tinggi nilainya selama sebagian besar dekade lalu. Baru-baru ini, nilai dolar mendekati nilai yang wajar karena stimulus fiskal Jerman, ketegangan perdagangan yang berlanjut, dan kekhawatiran tentang stabilitas institusi di AS.

    Kelemahan Potensial Dolar

    Bank of America memperingatkan bahwa setiap penurunan lebih lanjut dalam kekuatan institusi di AS bisa menyebabkan dolar jatuh di bawah nilai wajar. Situasi ini dapat menghasilkan peningkatan euro yang lebih terlihat. Kami melihat tanda-tanda bahwa periode kekuatan panjang dolar AS akan segera berakhir, dengan potensi pergeseran menuju undervalued di depan. Dolar telah mendekati nilai wajarnya tahun ini, menciptakan momen penting bagi mata uang tersebut. Ini menunjukkan kita harus bersiap untuk periode kekuatan euro menuju tahun depan. Pandangan tentang euro yang lebih kuat didukung oleh perubahan fundamental di Eropa, terutama stimulus fiskal Jerman baru-baru ini. Sebagai contoh, indeks IFO Iklim Bisnis Jerman untuk Agustus 2025 naik menjadi 92,5, peningkatan bulanan ketiga berturut-turut, mencerminkan optimisme yang tumbuh setelah disetujuinya paket infrastruktur hijau baru. Dorongan fiskal ini memberikan dasar yang kuat untuk kinerja ekonomi yang lebih baik di Zona Euro.

    Kesulitan Perdagangan dan Volatilitas Pasar

    Pada saat yang sama, dolar menghadapi hambatan dari friksi perdagangan yang berkepanjangan dan defisit yang membesar. Data perdagangan terbaru dari Juli 2025 menunjukkan defisit AS melebar menjadi $75 miliar, karena pembicaraan yang terhenti dengan mitra dagang kunci terus menciptakan ketidakpastian. Ketidakseimbangan yang terus berlanjut ini membebani prospek jangka panjang untuk dolar. Pertanyaan seputar stabilitas institusi AS juga menciptakan kegelisahan di pasar, yang dapat kita lihat dalam meningkatnya volatilitas. Indeks VIX telah meningkat sejak Agustus 2025, naik dari level terendah musim panas mencapai sekitar 18 seiring dengan semakin memanasnya iklim politik. Latar belakang ini dapat mendorong pelarian dari aset-aset AS jika kondisi memburuk lebih lanjut. Untuk pedagang derivatif, ramalan jangka panjang ini menyarankan penempatan untuk keuntungan euro dalam beberapa minggu mendatang adalah strategi yang masuk akal. Kita harus mempertimbangkan untuk membeli opsi panggilan EUR/USD jangka menengah, mungkin dengan harga strike sekitar 1.1800 dan jatuh tempo di awal 2026. Ini memungkinkan kita untuk menangkap keuntungan yang signifikan jika euro mulai mengalami kenaikan yang diharapkan, sambil membatasi risiko kerugian. Pendekatan yang lebih konservatif adalah dengan menerapkan bull call spreads untuk mengurangi biaya awal. Misalnya, kita dapat membeli opsi panggilan Maret 2026 dengan harga strike 1.17 dan pada saat yang sama menjual opsi panggilan dengan harga strike 1.22. Strategi ini mendapatkan keuntungan dari kenaikan yang stabil dalam pasangan mata uang tersebut daripada lonjakan yang tiba-tiba.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.

    see more

    Back To Top
    server

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    Ngobrol langsung dengan tim kami

    Obrolan Langsung

    Mulai percakapan langsung lewat...

    • Telegram
      hold Ditangguhkan
    • Segera hadir...

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    telegram

    Pindai kode QR dengan ponsel Anda untuk mulai mengobrol dengan kami, atau klik di sini.

    Belum memasang aplikasi Telegram atau versi Desktop? Gunakan Web Telegram sebagai gantinya.

    QR code