Bank of Japan dan Suku Bunga
Bank of Japan tetap berpendapat bahwa inflasi belum mencapai target, sehingga menunda kenaikan suku bunga. Ekonomi Jepang dianggap menghadapi tantangan dari dampak tarif. Prediksi pasar menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga menjelang akhir tahun ini atau awal 2026. Pandangan berbeda ada, dengan beberapa analisis perusahaan menyarankan penundaan yang berkepanjangan. Kesepakatan perdagangan AS-Jepang diharapkan memberikan tekanan menurun pada kinerja ekonomi Jepang, memproyeksikan penahanan perubahan suku bunga hingga pertengahan 2026. Angka terbaru dari Tokyo kami lihat memperkuat sikap dovish bank sentral, memberikan alasan untuk menunda kenaikan suku bunga. Perlambatan kecil dalam inflasi, seperti yang dirinci dalam laporan, memperpanjang jadwal untuk normalisasi kebijakan. Hal ini memperlebar jarak antara suku bunga Jepang dan suku bunga di ekonomi besar lainnya seperti Amerika Serikat.Dampak Mata Uang dan Pasar
Lingkungan ini memperkuat argumen untuk yen yang lebih lemah, menjadikannya mata uang pendanaan yang menarik untuk perdagangan carry. Melihat data historis, perbedaan suku bunga antara obligasi pemerintah 10 tahun AS dan Jepang telah menjadi pendorong utama pergerakan mata uang; misalnya, pada awal 2024, selisih ini melebihi 350 basis poin, mendorong yen ke level terendah dalam beberapa dekade. Oleh karena itu, kami akan mempertahankan dan menambah posisi yang diuntungkan dari depresiasi yen lebih lanjut, seperti opsi panggilan USD/JPY yang panjang. Data yang disajikan oleh penulis menunjukkan bahwa inflasi mendasar, tidak termasuk makanan dan energi, tetap tinggi dan tidak berubah. Ini menciptakan ketegangan di mana bank sentral ingin menunggu tetapi harga yang tetap dapat memaksa tindakannya secara tidak terduga di kemudian hari. Kami percaya perbedaan ini berarti volatilitas tidak dihargai dengan baik, dan para trader harus mempertimbangkan untuk membeli opsi seperti straddles pada Nikkei 225 atau pasangan mata uang untuk mendapatkan keuntungan dari kemungkinan pergerakan pasar yang tajam di masa depan. Pandangan analis bahwa ekonomi yang melambat dapat membuat bank tetap bertahan hingga pertengahan 2026 kini tampak lebih kredibel dibandingkan dengan konsensus umum pasar. Kantor Kabinet Jepang baru-baru ini melaporkan bahwa ekonomi negara itu nyaris menghindari resesi teknis pada akhir 2023, memperlihatkan kerentanan yang mendasar. Kelemahan mendasar ini mendukung posisi untuk suku bunga yang lebih rendah dalam waktu lama melalui instrumen seperti kontrak berjangka obligasi pemerintah Jepang.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.