Pengaruh Ketegangan Geopolitik
Penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung dan ketegangan geopolitik, terutama yang melibatkan Rusia dan Ukraina, memberikan dukungan bagi emas sebagai aset safe-haven. Para pedagang juga menunggu rilis angka inflasi konsumen AS, yang dapat mempengaruhi dinamika harga ke depan. Bank sentral adalah pembeli emas yang signifikan, dengan ekonomi berkembang seperti Cina dan India meningkatkan cadangan mereka. Emas umumnya memiliki hubungan terbalik dengan Dolar AS dan aset berisiko, harganya meningkat ketika keduanya menurun. Harga internasional dikonversi ke mata uang dan satuan lokal untuk referensi, meskipun mungkin ada perbedaan kecil tergantung pada kondisi lokal. Harga-harga ini, yang diambil dari tarif pasar internasional, menunjukkan sentimen pasar yang mempengaruhi penilaian emas. Kami melihat harga emas turun hari ini, yang sebagian besar merupakan reaksi terhadap kekuatan kembali Dolar AS. Indeks Dolar (DXY) berada di sekitar 107 seiring dengan pasar yang memperkirakan Federal Reserve akan mempertahankan sikap ketatnya terhadap suku bunga. Ini menjadikan kepemilikan aset tidak memberikan hasil seperti emas lebih mahal bagi para pedagang. Situasi ini terasa berbeda dari apa yang kami lihat pada akhir 2023, ketika pasar hampir sepenuhnya memperhitungkan beberapa penurunan suku bunga Fed. Dilihat kembali, penurunan itu terjadi pada 2024 namun segera diikuti oleh kenaikan suku bunga untuk memerangi kebangkitan inflasi di kemudian hari. Kenangan itu kini membuat para pedagang enggan bertaruh agresif melawan dolar, yang membatasi setiap lonjakan signifikan emas untuk sementara waktu.Permintaan Bank Sentral dan Strategi Pasar
Risiko geopolitik masih memberikan dasar bagi harga emas, mencegah penjualan besar-besaran. Kami masih memantau ketegangan yang belum terpecahkan di perbatasan Rusia-Ukraina, yang menjadi pengingat akan peran emas sebagai aset safe-haven. Seperti halnya peristiwa sebelum 2024, setiap eskalasi di sana bisa memicu pelarian cepat menuju keamanan dan mendorong harga emas lebih tinggi. Kami juga tidak bisa mengabaikan permintaan yang stabil dari bank sentral, yang terus menjadi faktor pendukung utama. Kami ingat rekor 1.136 ton yang mereka beli pada 2022, dan laporan dari Dewan Emas Dunia mengkonfirmasi bahwa tren ini berlanjut hingga 2024 dan paruh pertama 2025. Pembelian strategis jangka panjang dari institusi besar ini memberikan dukungan kuat bagi pasar. Berbeda dengan periode 2018 hingga 2020, ketika harga emas bereaksi tajam terhadap berita perdagangan AS-Cina, fokus pasar kini telah bergeser. Meskipun perdagangan global masih menjadi faktor, sentimen risiko saat ini lebih terkait dengan isu utang kedaulatan dan konflik regional. Namun, prinsip dasar tetap bahwa kondisi ekonomi global yang tidak stabil pada akhirnya menguntungkan emas. Dengan tekanan kuat dari dolar di tengah dukungan geopolitik, kami mengharapkan volatilitas meningkat dalam beberapa minggu mendatang. Bagi para pedagang derivatif, lingkungan ini cocok untuk strategi seperti straddle atau strangle, yang dapat mengambil keuntungan dari pergerakan harga besar ke kedua arah.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.