Emas Sebagai Tempat Aman
Emas dihargai sebagai penyimpan nilai dan aset tempat aman, terutama di saat-saat tidak stabil. Bank sentral sering membeli emas untuk mendukung mata uang mereka, menambahkan 1.136 ton yang bernilai sekitar $70 miliar ke cadangan pada tahun 2022, mencatat pembelian tahunan tertinggi dalam sejarah. Emas memiliki hubungan terbalik dengan Dolar AS dan surat utang AS. Dolar yang melemah biasanya menyebabkan harga emas naik, sedangkan kenaikan pasar saham dapat menyebabkan harga emas turun. Fluktuasi harga emas tergantung pada ketidakstabilan geopolitik, suku bunga, dan kekuatan Dolar AS. Suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan daya tarik emas, sementara Dolar yang kuat menjaga stabilitas harganya. Kenaikan harga emas Malaysia yang sederhana namun stabil minggu ini—naik sedikit lebih dari 2 MYR per gram dari hari Kamis ke Jumat—mencerminkan pergeseran yang lebih luas yang tampaknya sebagian dipicu oleh pergerakan mata uang dan sinyal pasar yang lebih dalam. Penyesuaian harian ini berasal dari mengkonversi tarif emas internasional ke dalam konteks lokal melalui kurs USD/MYR. Meskipun mereka berfungsi sebagai patokan, harga beli dan jual yang sebenarnya di lapangan cenderung mencerminkan kenyataan yang sedikit berbeda, dipengaruhi oleh kekangan suplai, premi, dan sentimen dealer waktu nyata. Emas tetap menjadi magnet selama periode keraguan dan penurunan di tempat lain—terutama ketika mengkhawatirkan inflasi, perubahan kebijakan moneter, atau konflik meningkat. Pada tahun 2022, misalnya, bank sentral di seluruh dunia menambahkan lebih dari 1.100 ton ke cadangan mereka, dengan akuisisi yang bernilai sekitar $70 miliar. Tingkat akumulasi itu, tertinggi dalam sejarah, menyoroti bagaimana lembaga dengan sumber daya besar terus bergantung pada emas untuk melindungi diri dari paparan atau ketidakseimbangan yang tidak diinginkan di tempat lain, terutama ketika devaluasi mata uang atau transisi suku bunga berada di cakrawala. Secara umum, naik atau turunnya harga emas tetap terkait erat dengan pergerakan Dolar dan utang pemerintah AS. Ketika Dolar melemah, emas terlihat lebih bersinar—bukan karena perubahan intrinsik dalam logam itu sendiri, tetapi karena harga emas dinyatakan dalam Dolar. Hubungan terbalik ini sudah mapan. Hal yang sama berlaku untuk imbal hasil obligasi: ketika imbal hasil turun, emas yang tidak memberikan bunga menjadi lebih menarik; ketika mereka melonjak, daya tariknya berkurang.Suku Bunga dan Harapan Inflasi
Performa saham menarik dari kolam modal yang sama, yang menjelaskan mengapa lonjakan tajam di pasar saham sering mengarah pada penurunan permintaan untuk aset tempat aman seperti emas. Trader biasanya memindahkan dana daripada memperluas eksposur di semua sektor sekaligus. Ketika suku bunga meningkat atau terhenti secara tidak terduga, harga emas dapat terdistorsi, tergantung pada apakah pasar bersiap untuk inflasi yang persisten atau mereda. Ini adalah saat penyesuaian arah perdagangan dapat dilakukan, tetapi dengan volatilitas yang membutuhkan parameter lebih tajam dan stop yang lebih ketat. Gerakan harga terbaru sekitar 454 MYR per gram menunjukkan bahwa trader memantau langkah berikutnya dari Federal Reserve dan nada laporan geopolitik yang datang dari Asia Timur dan Eropa Timur. Aktivitas surat utang tidak boleh diabaikan—volatilitas obligasi intraday semakin sering menyebabkan harga emas melewati atau tidak mencapai tingkat kunci jangka pendek. Beberapa mulai mengartikan konsolidasi jangka panjang sebagai tanda bahwa pasar sedang mencerna data makro dengan kecepatan yang lebih lambat. Ini memerlukan perhatian lebih dekat pada indikator yang melihat ke depan, terutama harapan inflasi yang tertanam di pasar obligasi daripada laporan CPI yang terlambat.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.