Aset Tempat Aman
Emas dianggap sebagai aset tempat aman, berharga di saat ketidakpastian ekonomi. Emas berfungsi sebagai pelindung terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang karena independensinya dari penerbit atau pemerintah. Bank sentral memegang sejumlah besar emas untuk mendukung mata uang mereka, menambah 1.136 ton pada tahun 2022, jumlah tertinggi yang tercatat. Negara-negara seperti China, India, dan Turki telah meningkatkan cadangan mereka secara signifikan. Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan Dolar AS dan Surat Utang AS, serta menawarkan diversifikasi selama gejolak ekonomi. Suku bunga dan faktor geopolitik juga mempengaruhi harga emas, dengan Dolar yang kuat seringkali menekan kenaikan harga. Dengan stabilitas harga emas saat ini, kita melihat ini sebagai periode konsolidasi sebelum kemungkinan kenaikan. Ketentraman ini bertolak belakang dengan semakin besarnya ketidakpastian di pasar keuangan yang lebih luas. Pedagang sebaiknya melihat stabilitas ini sebagai peluang untuk bersiap menghadapi volatilitas di masa mendatang.Pembelian Bank Sentral dan Dampak Pasar
Pembelian oleh bank sentral terus memberikan dukungan kuat untuk harga emas, sebuah tren yang semakin meningkat sejak pembelian rekor pada tahun 2022. Data terkini dari Dewan Emas Dunia mengonfirmasi bahwa bank sentral, terutama dari ekonomi berkembang, menambah lebih dari 800 ton ke cadangan mereka dalam tiga kuartal pertama tahun 2025. Permintaan yang terus menerus ini membatasi risiko penurunan bagi logam berharga tersebut. Penggerak utama untuk emas dalam beberapa minggu ke depan adalah perubahan ekspektasi mengenai kebijakan moneter AS. Dengan inflasi menunjukkan tanda-tanda mereda sepanjang tahun 2025, pasar kini memperkirakan kemungkinan tinggi pemotongan suku bunga Federal Reserve pada paruh pertama tahun 2026. Alat CME FedWatch saat ini menunjukkan peluang 70% untuk pemotongan suku bunga pada bulan Maret yang memberikan tekanan pada Dolar AS. Bagi trader derivatif, prospek ini menunjukkan bahwa membeli opsi panggilan pada kontrak berjangka emas atau ETF yang dipatok emas bisa menjadi strategi yang bijak. Kami menyarankan untuk melihat kontrak yang jatuh tempo pada bulan Februari atau Maret 2026 untuk menangkap potensi apresiasi harga seiring dengan ekspektasi pemotongan suku bunga yang menguat. Ini memberikan eksposur upside yang signifikan dengan mendefinisikan risiko maksimum terhadap premi yang dibayarkan. Kita juga harus mempertimbangkan hubungan terbalik dengan aset berisiko. S&P 500 kesulitan menentukan arah di kuartal keempat tahun 2025, mencerminkan kekhawatiran tentang kemungkinan perlambatan ekonomi. Kurangnya kepercayaan pada ekuitas menyalurkan dana ke aset tempat aman, memberikan dukungan tambahan untuk emas. Jadi, menggunakan derivatif untuk membangun posisi bullish pada emas tampaknya dibenarkan oleh lingkungan makroekonomi. Dolar AS yang lebih lemah, permintaan bank sentral yang berkelanjutan, dan ketidakpastian di pasar saham menciptakan latar belakang yang konstruktif.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.