Emas Sebagai Tempat Aman
Emas telah digunakan sebagai cara untuk menyimpan nilai dan melindungi dari inflasi. Ini dianggap sebagai aset yang aman selama masa ketidakpastian, karena stabilitas dan kebebasannya dari penerbit atau pemerintah tertentu. Pemegang emas terbesar adalah bank sentral, yang melakukan diversifikasi cadangan untuk memperkuat ekonomi mereka. Pada tahun 2022, bank sentral membeli 1,136 ton emas, setara dengan sekitar $70 miliar, dengan pembelian mencapai angka tertinggi. Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan Dolar AS dan obligasi negara AS, dan harganya dapat dipengaruhi oleh ketidakstabilan geopolitik, suku bunga, dan kekuatan mata uang. Dolar yang lebih kuat biasanya menekan harga emas, sementara Dolar yang lebih lemah umumnya meningkatkannya. Kenaikan harga emas hari ini, mencapai PKR 38,377.77 per gram, mencerminkan sentimen yang lebih luas yang kita amati dengan cermat. Kenaikan kecil ini adalah bagian dari pola akumulasi yang terlihat dalam beberapa bulan terakhir. Pedagang sebaiknya melihat ini bukan sebagai peristiwa terisolasi, tetapi sebagai sinyal potensial untuk apa yang akan datang.Kondisi Ekonomi Global
Kondisi ekonomi global tetap tidak pasti, dengan sengketa perdagangan yang sedang berlangsung dan perkiraan pertumbuhan yang melambat untuk awal 2026 menciptakan ketidakpastian di pasar. Dalam situasi seperti ini, emas memperkuat posisinya sebagai aset aman utama. Kita telah melihat hal ini secara historis, di mana aliran modal menuju emas selama periode ketidakstabilan yang mendalam. Bank sentral terus menjadi pembeli utama, tren yang mempercepat sejak pembelian rekor yang kita amati pada tahun 2022. Data baru untuk kuartal ketiga tahun 2025 menunjukkan bahwa bank sentral, terutama di Asia, menambahkan 350 ton lagi ke cadangan mereka. Permintaan institusi yang berkelanjutan menyediakan dasar yang kuat untuk harga emas. Federal Reserve AS telah memberi sinyal kemungkinan penundaan dalam kebijakan suku bunganya, yang memberikan tekanan ke bawah pada Dolar AS. Indeks Dolar AS (DXY) telah melemah menjadi sekitar 101.5, turun dari puncaknya di awal tahun. Dolar yang lebih lemah biasanya membuat emas lebih murah bagi pembeli asing, meningkatkan daya tariknya. Kami melihat pengaturan serupa selama ketidakpastian ekonomi awal 2020-an, yang mendahului kenaikan signifikan dalam logam mulia. Periode itu menunjukkan bagaimana kombinasi kebijakan moneter longgar dan risiko global dapat mendorong harga emas lebih tinggi. Lingkungan saat ini menunjukkan gema dari waktu itu.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.