Di tengah data PCE AS dan kekhawatiran tarif, kekuatan Dolar AS melemah terhadap Yen Jepang

    by VT Markets
    /
    Sep 27, 2025
    Nilai Yen Jepang menguat terhadap Dolar AS, dengan USD/JPY sekitar 149,50 setelah reli kuat selama dua hari. Indeks Dolar AS menunjukkan penurunan dari level tertinggi dalam tiga minggu di 98,18, sebagai reaksi terhadap data inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) terbaru di AS. Data inflasi AS memenuhi ekspektasi, dengan Indeks Harga PCE inti naik 0,2% di bulan Agustus, dan tingkat inti tahunan tetap di 2,9%. Indeks PCE utama meningkat sebesar 0,3%, dengan tingkat tahunan di 2,7%, menunjukkan tekanan harga yang berkelanjutan.

    Sentimen Konsumen dan Ekspektasi Inflasi

    Indeks Sentimen Konsumen University of Michigan turun menjadi 55,1 di bulan September, sementara Indeks Ekspektasi Konsumen sedikit menurun menjadi 51,7. Ekspektasi inflasi mereda, dengan ekspektasi 1 tahun di 4,7% dan ekspektasi 5 tahun di 3,7%. Di Jepang, CPI Tokyo menunjukkan tingkat inflasi YoY sebesar 2,5% di bulan September, sejalan dengan Agustus setelah revisi. CPI inti tanpa makanan segar juga menunjukkan kenaikan 2,5%, di bawah ekspektasi 2,8%, dan tanpa makanan dan energi, melambat menjadi 2,5%. Ketegangan perdagangan muncul ketika AS mengumumkan tarif untuk produk farmasi, lemari dapur, furnitur, dan truk berat, yang mempengaruhi selera risiko. Ini berdampak pada permintaan untuk Dolar AS meskipun angka inflasi tetap stabil. Kami melihat Dolar AS melemah terhadap Yen Jepang, mundur dari level tinggi baru-baru ini di dekat 158. Ini terjadi saat para trader mempertimbangkan perbedaan arah antara Federal Reserve dan Bank of Japan. Lingkungan ketidakpastian saat ini menciptakan peluang jelas bagi mereka yang memperdagangkan opsi dan derivatif lainnya.

    Kebijakan Moneter dan Strategi Pasar

    Data inflasi AS terbaru untuk Agustus 2025 menunjukkan bahwa indeks PCE inti naik menjadi 2,6% dibandingkan tahun lalu, sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan. Inflasi yang berkelanjutan membuat tidak mungkin bagi Federal Reserve untuk memberikan sinyal pemotongan suku bunga dalam waktu dekat, memperlambat ekspektasi pasar untuk pelonggaran hingga pertengahan 2026. Data dari CME FedWatch Tool sekarang menunjukkan bahwa trader memperkirakan kemungkinan kurang dari 40% untuk pemotongan suku bunga sebelum kuartal kedua tahun depan. Di sisi lain, data CPI Tokyo terbaru Jepang untuk September 2025 menunjukkan inflasi inti di 2,1%, sedikit di bawah perkiraan. Ini memberi Bank of Japan alasan untuk bersabar dan menghindari kenaikan suku bunga yang agresif, bahkan setelah akhirnya mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya pada tahun 2024. Perbedaan yang semakin besar antara Federal Reserve yang ragu-ragu dan BoJ yang bergerak lambat meningkatkan volatilitas pasangan mata uang ini. Buat akun VT Markets Anda yang aktif dan mulai trading sekarang.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.

    see more

    Back To Top
    server

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    Ngobrol langsung dengan tim kami

    Obrolan Langsung

    Mulai percakapan langsung lewat...

    • Telegram
      hold Ditangguhkan
    • Segera hadir...

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    telegram

    Pindai kode QR dengan ponsel Anda untuk mulai mengobrol dengan kami, atau klik di sini.

    Belum memasang aplikasi Telegram atau versi Desktop? Gunakan Web Telegram sebagai gantinya.

    QR code