Pendapatan Tarif Dan Dolar AS
Sebuah rencana pengembalian pajak sekitar USD 1,000–2,000, yang mungkin didanai dari pendapatan tarif, sedang dipertimbangkan oleh pemerintahan Trump. Trump menyarankan bahwa penerimaan tarif bisa mencapai USD 1 triliun per tahun, sementara Kementerian Keuangan memperkirakan angka yang melebihi USD 500 miliar. Dolar AS, juga dikenal sebagai Greenback, adalah mata uang yang paling banyak diperdagangkan pada tahun 2022, menyumbang lebih dari 88% dari semua transaksi valas global, dengan kebijakan moneter Fed sangat mempengaruhi nilainya. Pelonggaran kuantitatif, ketika dilakukan, cenderung melemahkan Dolar, sedangkan pengetatan kuantitatif umumnya menguatkannya. Dengan Indeks Dolar AS berjuang di bawah level 98.00, kita melihat sentimen bearish yang jelas berkembang. Kelemahan ini dipicu oleh ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve dan ketidakpastian politik terkait potensi penutupan pemerintah. Faktor-faktor ini menciptakan lingkungan yang sulit bagi dolar untuk menemukan dukungan dalam waktu dekat. Kemungkinan pemotongan suku bunga Fed di pertemuan berikutnya pada November 2025 telah melonjak lebih dari 90%, menurut alat CME FedWatch. Hal ini muncul setelah laporan pekerjaan terbaru untuk September menunjukkan pasar tenaga kerja yang melambat, dengan pertumbuhan gaji hanya mencapai 140,000, jauh dari harapan. Dengan inflasi inti juga turun menjadi 2.8% bulan lalu, Fed memiliki lebih banyak ruang untuk melonggarkan kebijakan, yang memberi tekanan langsung pada nilai dolar. Ketakutan akan penutupan pemerintah yang sedang berlangsung memperburuk masalah ini, karena menunda rilisan data ekonomi penting dan menciptakan ketidaknyamanan pasar secara umum. Ketidakpastian ini kemungkinan akan meningkatkan volatilitas yang diperkirakan di pasar mata uang, yang menjadi pertimbangan kunci bagi trader opsi. Kita telah melihat skenario ini sebelumnya, di mana kebuntuan politik di Washington langsung berdampak pada melemahnya dolar.Strategi Untuk Dolar yang Melemah
Situasi ini mengingatkan kita pada periode konflik fiskal dan moneter di masa lalu, seperti akhir 2019 ketika pemerintahan saat itu mempertimbangkan cek stimulus yang didanai oleh tarif. Kombinasi kebijakan fiskal ekspansif di samping pelonggaran oleh Fed menciptakan hambatan yang berkelanjutan bagi Greenback. Kita tampaknya melihat gema dari dinamika yang sama sedang terjadi sekarang. Dengan pandangan ini, kami percaya strategi utama seharusnya adalah membeli opsi put pada Indeks Dolar AS atau ETF terkait. Pendekatan ini memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan lebih lanjut dolar sambil jelas mendefinisikan risiko maksimum. Trader harus mempertimbangkan opsi yang berakhir pada akhir Oktober dan November untuk menangkap volatilitas yang diharapkan menjelang pertemuan Fed berikutnya. Sebagai alternatif, bagi mereka yang memperdagangkan pasangan mata uang individu, membeli opsi call pada EUR/USD dan GBP/USD bisa menjadi strategi yang efektif. Bank Sentral Eropa telah menunjukkan sikap yang lebih agresif dibandingkan dengan Fed, menciptakan perbedaan kebijakan yang menguntungkan Euro. Pasangan EUR/USD sudah menguji level resistensi 1.0900, dan penurunan dolar bisa membuatnya menembus lebih tinggi dalam beberapa minggu ke depan. Buat akun VT Markets langsung Anda dan mulai trading sekarang.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.