Inflasi Jasa Jepang Naik
Yen Jepang (JPY) terus menurun terhadap Dolar AS untuk hari ketujuh berturut-turut, dipengaruhi oleh harapan bahwa Perdana Menteri baru Jepang, Sanae Takaichi, akan mempertahankan kebijakan fiskal yang ekspansif. Tekanan tambahan pada Yen berasal dari meredanya ketegangan perdagangan AS-China, mendorong pasangan USD/JPY ke level tertinggi dalam dua minggu mendekati 153.25-153.30 selama sesi Asia. Data terbaru menunjukkan inflasi sektor jasa Jepang meningkat pada bulan September, memperkuat spekulasi tentang kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan (BoJ). Kenaikan inflasi ini bertentangan dengan harapan dovish dari Federal Reserve AS, yang mungkin membatasi potensi kenaikan USD/JPY. Para trader kemungkinan akan tetap berhati-hati menjelang pengumuman penting dari Fed dan BoJ minggu ini. Indeks Harga Produsen Jasa Jepang meningkat untuk bulan kedua berturut-turut, mencapai 3.0% pada bulan September, mendukung argumen untuk pengetatan kebijakan BoJ. Namun, kebijakan pro-stimulus Perdana Menteri Takaichi menimbulkan kekhawatiran mengenai kesehatan fiskal Jepang, yang mengurangi daya tarik Yen. Di AS, Indeks Harga Konsumen naik 0.3% pada bulan September, berkontribusi pada kenaikan tahunan sebesar 3%. Angka-angka ini mendukung harapan pasar akan pemotongan suku bunga Federal Reserve yang akan datang, mempengaruhi kemampuan pemulihan Dolar, dan memungkinkan Yen untuk mendapatkan dukungan di tengah berbagai pandangan bank sentral. Di panggung internasional, kemajuan terlihat dalam pembicaraan perdagangan AS-China, mengurangi permintaan Yen sebagai aset yang aman. Secara teknis, melewati area 153.25-153.30 dapat mendorong USD/JPY menuju 154.00, sementara dukungan tetap di 152.65, dengan risiko penurunan lebih lanjut menuju 151.00 jika tembus.Dampak Perubahan Kebijakan Moneter
Bank of Japan, yang menargetkan tingkat inflasi 2%, meluncurkan kebijakan moneter yang sangat longgar pada tahun 2013 untuk melawan inflasi rendah. Ini melibatkan Pelonggaran Kuantitatif dan Kualitatif (QQE) serta suku bunga negatif, yang membuat Yen terdepresiasi. Stimulus ekonomi memperburuk penurunan nilai mata uang, berbeda dengan bank sentral lain yang menaikkan suku bunga. Perubahan terbaru BoJ dari kebijakan ini pada tahun 2024 adalah sebagai respons terhadap tekanan inflasi yang meningkat, yang melebihi target sebagian akibat kenaikan harga energi global dan kemungkinan kenaikan gaji. Perubahan ini berdampak signifikan pada pasar mata uang, menegaskan penyesuaian kebijakan moneter yang sedang berlangsung. Momentum ke atas didorong oleh harapan bahwa Perdana Menteri baru Jepang, Sanae Takaichi, akan mendukung stimulus fiskal, yang cenderung melemahkan yen. Meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan China juga mengurangi permintaan terhadap yen sebagai aset yang aman. Namun, ada alasan kuat untuk kemungkinan pembalikan yang akan menguntungkan yen. Inflasi jasa Jepang baru saja mencapai 3.0%, dan inflasi inti telah tetap di atas target 2% Bank of Japan selama hampir 30 bulan berturut-turut. Sebaliknya, inflasi AS telah mereda menjadi 3%, yang menyebabkan harapan tinggi untuk pemotongan suku bunga Fed minggu ini. Poin-poin penting dari perbedaan kebijakan yang berkembang—BoJ yang kemungkinan hawkish versus Fed yang dovish—adalah pendorong fundamental yang kuat yang dapat memperkuat yen secara signifikan. Ini menunjukkan peluang dalam membeli opsi call JPY atau opsi put USD/JPY, terutama jika BoJ memberikan sinyal pengetatan yang lebih agresif dari yang diharapkan saat ini. Dengan adanya sinyal yang bertentangan antara tekanan politik dan data ekonomi, volatilitas yang terjadi kemungkinan akan tetap tinggi. Para trader bisa mempertimbangkan strategi seperti long straddles atau strangles untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang besar ke arah mana pun setelah pengumuman bank sentral. Pendekatan ini memungkinkan untuk memanfaatkan volatilitas yang diharapkan tanpa perlu memprediksi hasil spesifik dari pertemuan tersebut. Tingkat teknis kunci adalah pemicu aksi yang jelas dalam beberapa minggu mendatang. Pergerakan yang berkelanjutan di atas zona pasokan 153.30 akan menandakan potensi kenaikan lebih lanjut menuju 155.00, sementara tembusnya level dukungan 152.00 dapat menghilangkan pandangan bullish. Tingkat ini dapat berfungsi sebagai titik untuk strategi opsi atau sebagai titik masuk untuk posisi berjangka.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.