Kekhawatiran Pasokan Global
India dan China menghadapi tekanan dari AS untuk menghentikan impor minyak Rusia. Meskipun demikian, pengolah minyak di India bertujuan untuk mengurangi impor, sambil menunggu instruksi lebih lanjut dari New Delhi setelah pengumuman Trump tentang penghentian pembelian. Administrasi Informasi Energi melaporkan peningkatan inventaris minyak mentah AS sebesar 3,524 juta barel minggu lalu, melampaui ekspektasi peningkatan sebesar 0,12 juta barel. Peningkatan ini disebabkan oleh pengurangan operasi kilang karena perawatan yang dilakukan pada musim gugur. Ketegangan perdagangan antara AS dan China terus berlanjut, dengan pejabat AS mengkritik rencana China terkait ekspor tanah jarang. AS menganggap tindakan ini sebagai “pemaksaan ekonomi” dan “perebutan kekuasaan rantai pasokan global.” Minyak WTI, yang dikenal karena kualitas tingginya, adalah pemain signifikan di pasar internasional. Faktor-faktor seperti dinamika pasokan-permintaan, pertumbuhan global, kejadian politik, dan keputusan OPEC semuanya memengaruhi harganya. Data inventaris dari API dan EIA juga berdampak secara kritis pada pergerakan harga. Dengan minyak mentah WTI merosot ke titik terendah dalam lima bulan mendekati $56,50, kita harus bersiap untuk tekanan penurunan lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang. Pendorong utama adalah semakin besarnya kekhawatiran akan kelebihan pasokan, yang semakin diperparah oleh kemungkinan kesepakatan damai di Ukraina. Ini mengikuti periode di mana harga diperdagangkan di atas $70 pada Agustus 2025, sehingga penurunan saat ini menjadi signifikan.Implikasi Pasar
Pertemuan mendatang antara Presiden Trump dan Presiden Putin adalah faktor terpenting yang harus diperhatikan, karena penyelesaian di Ukraina kemungkinan akan meringankan pembatasan pada ekspor minyak Rusia. Kita melihat pola serupa pada tahun 2015 saat kesepakatan nuklir Iran diumumkan, yang mengarah pada penurunan harga minyak selama beberapa bulan saat pasar memprediksi pasokan di masa depan. Hasil positif dari pertemuan di Hungaria dapat memenuhi pasar dengan jutaan barel minyak mentah Rusia. Secara domestik, gambaran pasokan juga bearish, setelah EIA melaporkan peningkatan inventaris yang mengejutkan lebih dari 3,5 juta barel. Ini menandai minggu keempat berturut-turut peningkatan inventaris, sebuah tren yang belum pernah kita lihat sejak musim semi 2024. Produksi minyak mentah AS juga tetap kuat, mendekati rekor 13,2 juta barel per hari sepanjang kuartal ketiga 2025. Di sisi permintaan, meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China menciptakan hambatan signifikan bagi pertumbuhan global. Data terbaru dari Organisasi Perdagangan Dunia memproyeksikan perlambatan perdagangan global untuk kuartal akhir 2025, yang terkait langsung dengan ketegangan ini. Ini mengindikasikan konsumsi energi yang lebih rendah dari dua ekonomi terbesar di dunia, yang semakin membebani harga minyak. Untuk trader derivatif, lingkungan ini menunjukkan bahwa membeli opsi put pada futures WTI bisa menjadi strategi bijak untuk mendapat keuntungan dari penurunan harga lebih lanjut. Sebagai alternatif, menjual spread kredit call memungkinkan trader untuk mendapatkan keuntungan jika harga tetap stagnan atau terus menurun. Posisi ini menawarkan risiko yang terdefinisi sambil memanfaatkan sentimen bearish saat ini. Trader yang berdagang kontrak futures mungkin mempertimbangkan untuk memulai posisi pendek, menargetkan level dukungan dari awal 2025 di sekitar kisaran $52-$54. Volatilitas implisit dalam opsi WTI telah meningkat seiring dengan pergerakan harga yang tajam ini, menjadikan penjualan premium sebagai strategi yang menarik. Cari level teknis kunci untuk ditembus sebelum menambah posisi bearish.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.