Performa Pasar Asia
Nikkei 225 Jepang naik 2% menjadi lebih dari 50.300, Hang Seng Hong Kong naik 1% melewati 26.400, dan KOSPI Korea Selatan meningkat 2% mendekati 4.000. Shanghai Composite China naik 1% menjadi sekitar 4.000, sementara Komponen Shenzhen meningkat 1,26% menjadi hampir 13.450. Pasar Asia diuntungkan oleh melemahnya Dolar AS, terkait dengan inflasi AS yang lemah mendukung kemungkinan pemotongan suku bunga Federal Reserve. Alat CME FedWatch menunjukkan peluang 97% untuk pemotongan suku bunga pada bulan Oktober dan 96% pada bulan Desember. Pasar saham Asia dipengaruhi oleh kinerja perusahaan, dasar-dasar ekonomi, dan kebijakan bank sentral. Stabilitas politik, kemajuan teknologi, dan sinyal dari pasar AS juga memengaruhi pasar ini, dengan risiko termasuk ketegangan geopolitik dan fluktuasi mata uang yang memengaruhi valuasi.Dampak Perkembangan Geopolitik
Dengan risiko geopolitik utama seperti perang perdagangan AS-China yang tidak lagi menjadi masalah, kita dapat mengharapkan volatilitas yang diharapkan turun tajam dalam beberapa minggu mendatang. Indeks Volatilitas CBOE (VIX), yang sebelumnya melonjak ke tingkat tinggi selama eskalasi tarif pada akhir 2010-an, kemungkinan akan kembali ke tingkat rendah. Lingkungan ini menguntungkan strategi yang mendapatkan keuntungan dari turunnya volatilitas, seperti menjual strangles pada indeks luas seperti Hang Seng atau KOSPI. Momentum naik yang kuat, terutama Nikkei 225 yang menembus level 50.000 yang bersejarah, memberikan sinyal arah yang jelas bagi kita. Untuk memanfaatkan ini, kita sebaiknya mempertimbangkan untuk membeli opsi call dengan masa kedaluwarsa pada akhir November atau Desember untuk menangkap potensi kenaikan lebih lanjut saat aliran modal kembali ke ekuitas Asia. Ini adalah momen penting, mengingat butuh lebih dari tiga dekade bagi Nikkei untuk secara berkelanjutan menembus tinggi era gelembung 1989, sebuah tonggak yang baru kita lalui pada 2024. Berdasarkan alat CME FedWatch yang menunjukkan hampir pasti pemotongan suku bunga Fed, Dolar AS seharusnya tetap tertekan. Ini memperkuat kasus untuk memiliki posisi jual pada mata uang Asia, terutama yang berasal dari ekonomi dengan banyak ekspor seperti Jepang dan Korea Selatan. Kita dapat mengungkapkan pandangan ini dengan membeli opsi call pada Yen Jepang (JPY) atau menggunakan futures untuk bertaruh melawan indeks dolar (DXY). Sektor tertentu juga menunjukkan peluang yang jelas berdasarkan syarat-syarat kesepakatan yang dilaporkan. Kesepakatan China untuk melakukan pembelian kedelai yang “substansial” menunjukkan bahwa kita harus mempertimbangkan posisi bullish dalam turunan komoditas pertanian, seperti membeli kontrak futures kedelai. Selain itu, jeda satu tahun pada pengendalian ekspor bahan langka menghapus risiko rantai pasokan besar bagi produsen teknologi dan kendaraan listrik (EV) global, menjadikan opsi call pada ETF semikonduktor sebagai opsi menarik. Buat akun VT Markets Anda sekarang dan mulai perdagangan sekarang.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.