Kekhawatiran Inflasi AS
Inflasi AS diperkirakan akan naik pada bulan September, dengan tingkat CPI tahunan sebesar 3,1%, naik dari 2,9% pada bulan Agustus. Aktivitas layanan mungkin sedikit menurun menjadi 53,5, sementara sektor manufaktur diharapkan tetap stabil di kisaran 51,2. Pemotongan suku bunga Federal Reserve sebesar 25 basis poin diperkirakan terjadi minggu depan, dengan kemungkinan pemotongan lain pada bulan Desember. Sementara itu, Jepang sedang mempertimbangkan rencana stimulus sebesar $90 miliar untuk mendukung rumah tangga, yang menambah tekanan lebih lanjut pada Yen. Penunjukan Sanae Takaichi sebagai Perdana Menteri Jepang menambah tekanan pada Yen, dengan harapan akan adanya pengeluaran pemerintah yang tinggi. Federal Reserve AS menginginkan inflasi tahunan sebesar 2%, tetapi angka saat ini lebih tinggi, dipengaruhi oleh masalah rantai pasokan dan tekanan harga yang terus berlanjut. USD/JPY tetap kuat mendekati 153,00, dan perhatian kami tertuju pada data inflasi AS hari ini. Laporan CPI bulan September baru saja dirilis pada 3,2%, sedikit di atas 3,1% yang kami harapkan. Inflasi yang terus bertahan ini menantang anggapan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga secara agresif setelah keputusan minggu depan yang telah dikonfirmasi. Melihat proyeksi ini, kami mempertimbangkan untuk membeli opsi panggilan pada USD/JPY. Strategi ini memberikan eksposur yang menguntungkan jika dolar terus menguat terhadap yen. Kami melihat opsi dengan harga strike sekitar 154,00 dan 155,00 dalam beberapa minggu ke depan sebagai pilihan yang sangat menarik.Reaksi Pasar dan Strategi
Pasar sudah bereaksi terhadap berita inflasi. Probabilitas pemotongan suku bunga Fed kedua pada bulan Desember, yang kemarin berada di angka 90%, kini turun menjadi sekitar 75% menurut kontrak berjangka dana Fed. Pergeseran ekspektasi ini menjadi pendorong utama yang mendukung dolar saat ini. Di sisi lain, Yen tetap lemah karena pembicaraan tentang paket stimulus pemerintah baru sebesar $90 miliar. Pengeluaran fiskal ini memberikan tekanan naik pada imbal hasil obligasi pemerintah Jepang, dengan imbal hasil 10 tahun kini menguji 1,15%. Tekanan ini memperumit setiap rencana Bank of Japan untuk memperketat kebijakan moneternya. Kita harus tetap waspada terhadap kemungkinan intervensi dari otoritas Jepang untuk menguatkan yen. Kita semua ingat intervensi signifikan pada akhir 2022 ketika pasangan mata uang ini melewati level 150,00-152,00. Menggunakan opsi dengan risiko yang terdefinisi adalah cara pintar untuk melindungi diri dari pembalikan tajam yang tiba-tiba akibat intervensi Bank of Japan. Buat akun VT Markets Anda secara langsung dan mulai trading sekarang.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.