Dampak Data Jasa yang Lemah
Data jasa yang lemah menunjukkan bahwa Federal Reserve mungkin akan melanjutkan pelonggaran moneter, dengan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin diharapkan segera dan kemungkinan 85% untuk pemotongan lainnya pada bulan Desember. Reserve Bank of Australia, yang mempertahankan suku bunga kas di 3.60%, telah menunjukkan pendekatan yang hati-hati, menekankan ketergantungan pada data untuk keputusan masa depan. Swap suku bunga menunjukkan peluang 36% untuk pemotongan 25 bps pada bulan November, turun dari 55%, dan sekitar 50% peluang pada bulan Desember. Pelonggaran dan pengencangan oleh Reserve Bank of Australia juga dapat mempengaruhi AUD, dengan pelonggaran berpotensi melemahkan mata uang dan pengencangan kemungkinan menguatkannya.Peluang Potensial bagi Trader
Mencermati penutupan pemerintah pada 2018-2019, yang berlangsung selama 35 hari, kita melihat bahwa ketidakpastian politik yang berkepanjangan dapat sangat mempengaruhi Dolar AS. Perlambatan ekonomi saat ini juga cukup tajam, karena S&P Global Services PMI telah turun selama dua bulan berturut-turut. Pola data yang melemah ini semakin memperkuat kepercayaan kita bahwa Fed akan bertindak segera. Sebaliknya, Reserve Bank of Australia mengambil pendekatan yang lebih terukur, menjaga suku bunga kas tetap di 3.60%. RBA telah menjelaskan bahwa perubahan suku bunga di masa depan sangat bergantung pada data inflasi dan upah yang akan datang. Ini menunjukkan jalur pemotongan suku bunga yang jauh lebih lambat dibandingkan apa yang kita harapkan dari AS. Bagi trader derivatif, perbedaan yang semakin besar antara kebijakan Fed dan RBA menunjukkan sebuah peluang. Pandangan ini mendukung strategi yang diuntungkan dari meningkatnya AUD/USD, seperti membeli opsi call pada Dolar Australia atau menggunakan futures untuk posisi panjang pada pasangan ini. Posisi ini akan menguntungkan jika Dolar AS terus melemah lebih dari Dolar Aussie, seperti yang diharapkan.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.