Dolar tetap lemah, menghadapi tekanan sementara sentimen risiko menyusut dan berita perdagangan mempengaruhi pasar.

    by VT Markets
    /
    May 5, 2025
    Dollar menghadapi kesulitan di awal minggu. S&P 500 futures turun sebesar 0,9%, menandai jeda setelah sembilan kenaikan berturut-turut. Meskipun tren terbaru terlihat, dolar kesulitan mempertahankan stabilitas. USD/JPY turun 0,7% menjadi 143,95, sementara EUR/USD meningkat 0,3% menjadi 1,1336. USD/CHF turun 0,3% menjadi 0,8243, setelah sempat mencapai 0,8270 setelah data inflasi Swiss. Sementara itu, AUD/USD naik 0,6% menjadi 0,6483 dan mendekati rata-rata pergerakan 200 harinya. Berita perdagangan diperkirakan akan mempengaruhi pasar dan mengubah status dolar sepanjang minggu. Situasi di Taiwan mungkin berdampak pada sentimen lebih luas mengenai dolar dan pasar berkembang di Asia. Penting untuk memantau potensi dampak dari diskusi perdagangan dan nilai tukar seiring berjalannya minggu. Artikel ini dimulai dengan mencatat lemahnya dolar di tengah perubahan sentimen pasar yang lebih luas. Setelah lonjakan mencolok sembilan hari di S&P 500 futures, kini ada penurunan—turun 0,9%—menandakan bahwa momentum telah melambat untuk sementara. Pada saat yang sama, pasangan mata uang utama mengalami pergeseran yang signifikan. Dolar telah merosot terhadap yen, euro, franc Swiss, dan dolar Australia. Penurunan pada yen—menjadi 143,95—menunjukkan adanya pelarian ke pilihan yang lebih aman, sementara kenaikan euro mencerminkan harapan terkait data pertumbuhan Eropa atau arah suku bunga. Yang mencolok adalah dolar Australia, yang semakin dekat dengan rata-rata pergerakan 200 harinya. Ini umumnya mewakili penghalang teknis atau indikator arah kunci. Ketika mendekati level tersebut, perhatian sering meningkat dari program dan meja perdagangan, di mana posisi kadang-kadang berbalik jika rata-rata dilanggar dengan volume yang signifikan. Kita dapat menarik kesimpulan bahwa sentimen sedang berubah di berbagai pasangan mata uang—bukan karena satu peristiwa, tetapi dari kombinasi faktor yang kini berpengaruh. Salah satunya adalah persepsi pasar mengenai pembicaraan perdagangan global, yang—jika tidak produktif atau tegang—dapat menambah tekanan pada dolar sambil memberikan kekuatan relatif pada mata uang lain. Selain itu, inflasi Swiss, meskipun hanya sedikit meningkat USD/CHF, telah memberikan dorongan kecil pada keyakinan akan ketahanan franc. Itu juga berperan dalam posisi defensif yang lebih luas. Lebih halus, tetapi tidak kalah berpengaruh, adalah kekhawatiran geopolitik seputar Taiwan. Meskipun tidak mendominasi berita utama, situasi ini berpotensi membebani harapan ekonomi di Asia. Tekanan tersebut dapat berdampak pada pergerakan mata uang, khususnya di ekonomi yang bergantung pada ekspor. Kita cenderung melihat penurunan tajam pada dolar ketika pasar beralih menuju ketidakpastian regional, seringkali saat dana besar menyesuaikan eksposur atau menjauh dari aset yang dinyatakan dalam dolar. Bagi mereka yang fokus pada derivatif, hal yang perlu diingat bukanlah merombak strategi dengan tergesa-gesa, tetapi lebih memperhatikan pergeseran volatilitas sepanjang minggu. Penetapan harga opsi sudah mencerminkan rentang implisit yang lebih tinggi di beberapa pasangan G10. Jika itu bertahan, spread dan kemiringan akan memberi tahu kita lebih banyak tentang di mana posisi mungkin dibangun. Arah AUD/USD, setelah mencapai rata-rata 200 harinya, bisa menjadi indikator untuk selera risiko. Seperti yang telah kita lihat sebelumnya, pelanggaran level jangka panjang cenderung memicu reaksi berantai dalam produk terstruktur.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.

    see more

    Back To Top
    Chatbots