Pound Sterling Sebagai Mata Uang Global
Pound Sterling adalah mata uang resmi Inggris dan merupakan mata uang yang diperdagangkan keempat secara global, menyumbang 12% dari semua transaksi dan rata-rata $630 miliar per hari. Pasangan perdagangan utamanya termasuk GBP/USD, GBP/JPY, dan EUR/GBP, dengan Bank of England yang mengatur penerbitannya. Nilai Pound Sterling terutama dipengaruhi oleh kebijakan moneter Bank of England, yang bertujuan untuk menjaga tingkat inflasi yang stabil sekitar 2%. Perubahan suku bunga adalah alat utama untuk ini, dengan suku bunga yang lebih tinggi umumnya memperkuat GBP dengan menarik lebih banyak investasi global. Rilis data ekonomi seperti Produk Domestik Bruto (GDP) dan neraca perdagangan juga sangat mempengaruhi nilai mata uang. Sebagaimana kita lihat, aksi harga terbaru di GBP/JPY membawa arti penting, terutama mengingat kedekatannya dengan resistensi jangka pendek dan puncak historis. Dengan pasangan ini mengincar angka 196.83 yang dicapai sebelumnya di bulan Juni dan mendekati 197.00, terdapat kecenderungan beli yang jelas mendasari aliran saat ini. Jika kita melihat penutupan yang kuat di atas zona tersebut, kemungkinan akan terbuka lebih jauh, mungkin hingga 198.00 jika momentum tetap tanpa gangguan. Indikator momentum memperkuat arah tren ini. RSI, meskipun belum melewati batas, mencerminkan tekanan yang meningkat ke atas. Ini menunjukkan minat yang kuat untuk mempertahankan posisi, setidaknya untuk saat ini. Kelemahan perlu lebih sistemik — penurunan di bawah level Tenkan-sen, saat ini sekitar 195.29, akan menimbulkan keraguan tentang struktur tersebut. Pelanggaran di sana dapat membuka area logis berikutnya di 194.82, di mana lapisan pertama dukungan awan, Senkou Span A, memberikan indikator yang dapat diandalkan untuk potensi reaksi.Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Mata Uang
Kebijakan moneter tetap menjadi penggerak dominan di balik pergeseran jangka pendek dalam pasangan yang terkait dengan pound, dan ekspektasi suku bunga tertanam kuat dalam diferensial suku bunga. Bank of England, yang bertugas menjaga target inflasi 2%, menggunakan penyesuaian suku bunga untuk memengaruhi aliran modal. Sering kali kita menemukan bahwa suku bunga yang lebih tinggi menawarkan premi relatif, membuat pound lebih menarik dibandingkan alternatif yield rendah seperti yen. Pasar telah bersikap proaktif ketika memperhitungkan hasil kebijakan, dan rilis data jangka pendek yang terkait dengan pengeluaran konsumen atau tekanan upah dapat dengan cepat mengubah ekspektasi. Volume perdagangan memperkuat pengaruh pound di pasar valuta asing. Ini menyumbang sekitar 12% dari total perputaran global, dengan GBP/JPY menjadi jalur pilihan bagi mereka yang menggabungkan perdagangan carry dengan keyakinan arah yang lebih kuat. Dengan yen secara tradisional terkait dengan suku bunga yang lebih rendah dan sikap yang lebih akomodatif dari pembuat kebijakan di Tokyo, pergerakan menuju divergensi suku bunga menjadi semakin penting dengan setiap pengumuman bank sentral. Trader seringkali harus sangat responsif terhadap perubahan ini — indeks kejutan ekonomi, data inflasi, dan komentar bank sentral bukanlah suara latar belakang. Mereka menjadi dasar keputusan jangka pendek. Risiko tidak hanya terletak pada potensi keuntungan yang terlewat. Ada resistensi historis di dekatnya, dan rasa percaya diri memiliki harga, terutama dalam pasangan ini, di mana volatilitas dapat meningkat dalam satu sesi. Mereka yang hanya mengandalkan momentum terbaru tanpa berpegang pada narasi makro yang lebih luas mungkin akan merespons terlambat jika arah berubah. Dengan demikian, posisi harus dipertimbangkan dengan struktur lindung nilai atau stop-loss yang tepat.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.