Goldman Sachs menyoroti bahwa potensi pemotongan suku bunga mungkin tergantung pada ekspektasi inflasi di tengah penurunan indikator ekonomi.

    by VT Markets
    /
    Mar 26, 2025
    Goldman Sachs menunjukkan bahwa inflasi tinggi dan ekspektasi inflasi memperumit kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini. Mereka mencatat bahwa meskipun data dari survei mungkin dipengaruhi oleh pandangan politik, data tersebut tetap relevan untuk pertimbangan ekonomi. Ekspektasi inflasi yang berdasarkan survei telah menarik perhatian di 2025, berbeda dengan ekspektasi berbasis pasar yang stabil sedikit di atas 2%. Sebelumnya, ekspektasi berbasis pasar berada di bawah 2% pada Januari 2022, meskipun Indeks Harga Konsumen Inti (Core CPI) mencapai 6%. Pasar biasanya berkomitmen pada target 2% yang ditetapkan oleh Federal Reserve (Fed), kecuali jika terjadi peristiwa tak terduga yang menyebabkan fluktuasi. Kewaspadaan disarankan karena ekspektasi pasar mungkin tidak selalu mencerminkan kenyataan. Goldman Sachs jelas menyatakan bahwa inflasi yang berkelanjutan dan ekspektasi publik tentang kenaikan harga di masa mendatang membuat bank sentral lebih sulit untuk membenarkan penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Meskipun mereka mengakui bahwa hasil survei dapat dipengaruhi oleh kecenderungan politik, mereka menekankan bahwa angka-angka ini tetap memainkan peran penting dalam menilai kondisi ekonomi. Survei yang mengukur ekspektasi inflasi tahun ini menarik lebih banyak perhatian daripada tahun-tahun sebelumnya. Ini berbeda dengan indikator berbasis pasar, yang tetap sedikit di atas 2%. Perbedaan mencolok terlihat pada awal 2022 ketika ukuran pasar untuk inflasi masa depan berada di bawah 2%, sementara harga konsumen inti meningkat dengan laju tahunan 6%. Ketidaksesuaian ini menyoroti bagaimana model penetapan harga tidak selalu bergerak sejalan dengan peningkatan biaya yang sebenarnya, menimbulkan pertanyaan apakah pasar keuangan selalu memberikan sinyal yang dapat diandalkan. Dalam kebanyakan situasi, pasar cenderung menetap di sekitar target 2% Federal Reserve kecuali ada peristiwa tak terduga yang mengubah asumsi tersebut. Bahkan dalam kondisi normal, ekspektasi yang dibangun murni berdasarkan pergerakan pasar membawa tingkat ketidakpastian tertentu. Jurang antara persepsi dan kenyataan telah menyebabkan trader mengalami kesalahan di masa lalu. Dengan demikian, pendekatan yang teliti harus diambil dalam beberapa minggu mendatang. Pola historis menunjukkan bahwa bahkan ketika jalan ke depan tampak jelas, perubahan dalam sentimen inflasi dapat mengubah hasil. Menyelaraskan terlalu dekat dengan proyeksi berbasis pasar tanpa mempertimbangkan indikator alternatif dapat meninggalkan celah dalam pengambilan keputusan. Data ekonomi terbaru telah menguatkan ide bahwa hasil aktual tidak selalu sesuai dengan apa yang disarankan oleh penetapan harga ke depan. Mereka yang menavigasi pergerakan harga harus menyadari bahwa ekspektasi inflasi—baik yang didasarkan pada survei maupun instrumen pasar—tidak selalu sejalan dengan pergeseran ekonomi yang lebih luas.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.

    see more

    Back To Top
    Chatbots