Strategi Intervensi BoE
Dalam kasus ekstrem, BoE menggunakan Pelonggaran Kuantitatif (QE) untuk meningkatkan arus kredit dengan membeli aset, yang dapat melemahkan Pound. Sebaliknya, Pengetatan Kuantitatif (QT) diterapkan ketika ekonomi menguat, menghentikan pembelian obligasi dan biasanya menguntungkan Pound Sterling. Bailey mencatat bahwa puncak inflasi pada bulan September adalah 0,2 persen di bawah perkiraan sebelumnya, dengan peringatan agar berhati-hati terkait efek putaran kedua dari harga makanan dan energi yang tinggi. BoE mengharapkan bahwa biaya tenaga kerja non-upah akan membatasi penurunan inflasi harga jasa dalam waktu dekat, dengan potensi pengurangan setengah poin dalam inflasi harga jasa pada paruh kedua 2026, sepanjang kenaikan harga yang diatur tidak terjadi lagi. Mengacu pada komentar Bank of England pada 6 November 2025, arah ke depan tampaknya telah ditetapkan untuk pelonggaran kebijakan moneter yang bertahap. Dengan suku bunga kebijakan yang ditahan di 4%, sinyalnya adalah menahan suku bunga, yang berarti langkah selanjutnya hampir pasti adalah pemotongan bukannya kenaikan. Ini menciptakan pandangan bearish jangka menengah untuk Pound Sterling. Justifikasi untuk sikap ini didukung oleh data ekonomi terbaru. Pembacaan CPI Oktober terbaru menunjukkan inflasi mereda menjadi 4,2%, turun dari puncak September, menguatkan pandangan bahwa tekanan harga mulai mereda. Selain itu, angka PDB Q3 dari bulan lalu menunjukkan ekonomi menyusut sebesar 0,1%, meningkatkan tekanan pada bank sentral untuk merangsang pertumbuhan.Implikasi Pasar untuk Trader
Perbedaan kebijakan ini semakin jelas ketika melihat bank-bank sentral lainnya, khususnya Federal Reserve AS, yang terus menunjukkan sikap “tinggi lebih lama”. Oleh karena itu, perbedaan suku bunga antara Inggris dan AS kemungkinan akan melebar, yang seharusnya memberikan tekanan turun pada nilai tukar GBP/USD. Kami melihat dinamika serupa terjadi pada akhir 2023 ketika ekspektasi suku bunga menjadi pendorong utama pasar mata uang. Bagi trader derivatif, ini menunjukkan perlunya posisi untuk pound yang lebih lemah dalam beberapa minggu mendatang dan hingga kuartal pertama 2026. Membeli opsi put pada GBP/USD atau membangun pembalikan risiko bearish akan sejalan dengan pandangan ini. Trader berjangka juga dapat mempertimbangkan untuk menjual Sterling terhadap mata uang dengan bank sentral yang lebih agresif. Namun, kata kunci yang digunakan adalah “bertahap,” yang menunjukkan bahwa Bank tidak akan bertindak terburu-buru, yang berpotensi menekan volatilitas yang diperkirakan dalam jangka pendek. Ini bisa membuat penjualan opsi call di GBP menjadi strategi yang menarik bagi mereka yang ingin mengumpulkan premi sambil mempertahankan bias bearish. Kita harus mengawasi data inflasi upah dan jasa yang masuk dengan seksama, karena kejutan positif apa pun bisa menunda waktu pemotongan pertama. Pandangan ini juga memiliki implikasi yang jelas untuk pasar suku bunga Inggris. “Jalur penurunan yang bertahap” adalah sinyal langsung untuk bersiap menghadapi suku bunga yang lebih rendah dalam setahun ke depan. Kami melihat futures SONIA sudah memperkirakan sekitar 50 basis poin pemotongan hingga 2026, sebuah tren yang kemungkinan akan menguat kecuali data yang masuk berubah secara dramatis.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.