Impor minyak mentah dari Arab Saudi dan Iran meningkat di Tiongkok, sementara pasokan dari Rusia menurun.

    by VT Markets
    /
    Dec 9, 2025
    Pada bulan November, China meningkatkan impor minyak mentahnya dari Arab Saudi dan Iran, sementara impor dari Rusia menurun akibat permintaan yang lemah dan sanksi baru dari AS. Para pengolah minyak independen mulai membeli minyak mentah Iran dengan harga diskon setelah menerima kuota impor baru, yang berpotensi mengurangi ketergantungan pada minyak Rusia. Data dari Kpler menunjukkan bahwa impor minyak mentah China dari Arab Saudi mencapai 1,59 juta barel per hari, tertinggi dalam lima bulan, dan 1,35 juta barel per hari dari Iran, tertinggi dalam tiga bulan. Sebaliknya, impor minyak dari Rusia menurun menjadi 1,19 juta barel per hari.

    Tren Impor Minyak China

    Penurunan ini terkait dengan volume pembelian yang lebih rendah dari kilang milik negara dan hampir lengkapnya pemanfaatan kuota oleh pengolah independen. Tren ini dapat menunjukkan bahwa sanksi AS terhadap perusahaan minyak utama Rusia, yang diberlakukan dua setengah minggu yang lalu, mulai berdampak. Data resmi mengenai sumber impor China akan dirilis minggu depan. Sumber perdagangan dan analis mencatat bahwa kilang independen membeli minyak Iran dengan diskon besar dari penyimpanan di darat setelah menerima kuota baru. Sementara itu, minat terhadap minyak Rusia dilaporkan tetap rendah. Kami melihat pola yang familiar dalam pembelian minyak mentah China, yang mengingatkan pada pergeseran pasar pada akhir tahun 2023. Pengolah minyak independen Beijing sekali lagi mencari barel termurah yang tersedia untuk mendukung pemulihan ekonomi yang rapuh. Dengan Caixin Manufacturing PMI terbaru untuk November 2025 yang hanya sedikit berada di wilayah ekspansi pada angka 50,1, fokus pada minyak mentah diskon semakin intens.

    Tekanan Geopolitik dan Peluang Perdagangan

    Langkah baru dari AS yang memperketat penegakan sanksi terhadap pengiriman minyak Rusia dan Iran jelas memberikan dampak, seperti yang terjadi sebelumnya. Tekanan geopolitik ini mendorong pembeli China ke sumber yang menawarkan diskon tertinggi dan risiko gangguan terendah. Kami telah melihat perbedaan harga Brent-Urals melebar lebih dari $4 dalam sebulan terakhir, kini berada di dekat $23 per barel sebagai akibatnya. Untuk minggu-minggu mendatang, para pedagang harus mempertimbangkan posisi yang memanfaatkan pelebaran perbedaan harga ini antara grade minyak yang dikenakan sanksi dan yang tidak. Ini bisa melibatkan membeli kontrak berjangka minyak acuan Timur Tengah seperti swap Dubai sambil menjual kontrak berjangka Urals Rusia. Ketidakpastian yang semakin meningkat juga membuat pembelian volatilitas melalui opsi, seperti Brent straddles untuk pengiriman Februari, menjadi strategi yang menarik.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.

    see more

    Back To Top
    server

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    Ngobrol langsung dengan tim kami

    Obrolan Langsung

    Mulai percakapan langsung lewat...

    • Telegram
      hold Ditangguhkan
    • Segera hadir...

    Halo 👋

    Bagaimana saya bisa membantu?

    telegram

    Pindai kode QR dengan ponsel Anda untuk mulai mengobrol dengan kami, atau klik di sini.

    Belum memasang aplikasi Telegram atau versi Desktop? Gunakan Web Telegram sebagai gantinya.

    QR code