Ekonomi Inggris Melambat
Penurunan harga rumah yang berlanjut tahun demi tahun, kini di angka -0,6%, semakin menguatkan pandangan bahwa ekonomi Inggris melambat saat kita menuju tahun 2026. Data yang lemah ini meningkatkan kemungkinan bahwa Bank of England akan memotong suku bunga lebih cepat. Dengan angka inflasi terbaru di November 2025 yang menunjukkan penurunan menjadi 2,8%, laporan ini menambah alasan bagi bank sentral untuk beralih arah. Di pasar derivatif ekuitas, kita seharusnya mengharapkan tekanan yang meningkat pada saham pengembang perumahan Inggris dan bank yang merupakan pemberi pinjaman hipotek utama. Para pedagang dapat mempertimbangkan untuk membeli opsi put pada indeks FTSE 250, yang sensitif terhadap ekonomi domestik, sebagai perlindungan terhadap potensi penurunan selama periode liburan. Data pasar perumahan yang stagnan ini mengikuti periode angka penjualan ritel yang lemah, menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen rapuh. Laporan ini bersifat bearish untuk Poundsterling Inggris, karena menunjukkan kelemahan ekonomi yang mendasar. Kita mungkin melihat pedagang meningkatkan posisi short pada GBP/USD, mengantisipasi bahwa harapan untuk pemotongan suku bunga Inggris yang lebih awal akan memberikan tekanan pada mata uang tersebut. Secara historis, pasar perumahan yang melemah, seperti perlambatan yang kita saksikan pada tahun 2023, sering kali mendahului periode kinerja poundsterling yang buruk.Mengantisipasi Pemotongan Suku Bunga
Bagi mereka yang memperdagangkan kontrak berjangka suku bunga, data ini memperkuat taruhan pada pemotongan suku bunga di kuartal pertama tahun 2026. Kami memperkirakan peningkatan permintaan untuk derivatif seperti kontrak berjangka SONIA, yang mendapatkan keuntungan dari penurunan suku bunga. Posisi ini memungkinkan para pedagang untuk bertindak berdasarkan konsensus yang berkembang bahwa langkah berikutnya dari Bank of England adalah untuk melonggarkan kebijakan moneter.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.