Memahami Dinamika Pasar
Dalam pasar “risiko-tinggi”, saham dan komoditas biasanya naik, kecuali Emas. Mata uang dari negara pengekspor komoditas utama mengalami penguatan, mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi di masa depan. Selama periode “risiko-rendah”, Obligasi, Emas, dan mata uang yang dianggap sebagai tempat aman seperti Yen, Franc, dan Dolar menguat. Dolar AS tetap menjadi mata uang cadangan global, yang disukai saat krisis. Dolar Australia, Kanada, dan Selandia Baru, bersama dengan Rubel dan Rand, naik dalam lingkungan “risiko-tinggi”. Mata uang ini bergantung pada komoditas, yang nilainya meningkat seiring dengan aktivitas ekonomi. Dalam fase “risiko-rendah”, Dolar AS, Yen Jepang, dan Franc Swiss biasanya menguat. Status cadangan Dolar, kepemilikan domestik obligasi Jepang, dan undang-undang perbankan Swiss menawarkan keamanan.Reaksi dan Strategi Pasar
Terlibat dalam pasar manapun membawa risiko, termasuk potensi kerugian finansial. Lakukan penelitian mendalam sebelum membuat keputusan investasi, mempertimbangkan ketidakpastian dan risiko yang mungkin terjadi. Saran bahwa Israel mungkin memikirkan untuk menargetkan infrastruktur nuklir Iran telah menambah ketidakpastian di pasar global. Meskipun belum diketahui apakah keputusan telah diambil, beberapa kalangan di Washington dikatakan sedang mempertimbangkan kemungkinan akibatnya, baik secara geopolitik maupun ekonomi. Saat ini, Emas hanya sedikit lebih tinggi, berada sedikit di atas $3.290. Kenaikan kecil itu mungkin tampak sepele, tetapi sering kali ini adalah bagaimana aset yang dianggap sebagai tempat aman berperilaku saat ketegangan mulai muncul. Jika kemungkinan tindakan militer semakin mendekat, tidak akan mengejutkan jika aliran dana beralih dari ekuitas dan mata uang terkait komoditas menuju aset yang lebih aman. Dari sudut pandang sentimen, kita berada di batas antara kondisi “risiko-tinggi” dan “risiko-rendah”. Yang pertama secara tradisional menjaga momentum dalam saham, logam industri, dan mata uang yang sensitif terhadap pertumbuhan. Sebaliknya, yang terakhir lebih mendukung perdagangan defensif—obligasi pemerintah, Emas, dan mata uang yang diandalkan trader untuk menghindari gejolak, terutama Dolar AS, Yen Jepang, dan Franc Swiss. Mata uang berbasis komoditas seperti Dolar Australia dan Kanada cenderung merespon positif ketika trader bersiap untuk ekspansi dan peningkatan permintaan. Namun, jika risiko geopolitik menciptakan bayangan yang panjang, aset-aset ini dapat mengalami pengeluaran. Pola ini terus berulang kapan pun kekhawatiran tentang gangguan pasokan atau ketidakstabilan politik muncul secara tak terduga. Dolar AS, karena dominasi dalam cadangan global dan likuiditas, menjadi pusat pembelian selama periode yang tidak stabil. Sementara itu, Yen mendapatkan keuntungan karena besar nya kepemilikan domestik utang Jepang, yang mengurangi ketergantungan mata uang ini pada modal asing. Franc, di sisi lain, terus menarik perhatian karena kerangka hukum Swiss yang ketat, sering kali diartikan sebagai benteng pada saat ketegangan internasional. Dengan dinamika ini, penting bagi siapa pun yang terlibat dalam derivatif untuk melihat satu langkah ke depan dan mulai memasukkan volatilitas sebelum itu terjadi. Pergerakan kecil pada aset dasar hari ini dapat menjadi pemisahan yang signifikan besok. Teruslah memantau bagaimana trader bereaksi terhadap sinyal yang jelas dari Tel Aviv atau Washington, tetapi jangan menunggu judul berita untuk menyesuaikan eksposur. Kita perlu menginterpretasi risiko tidak sebagai kondisi biner, tetapi sebagai suatu gerakan—bergerak dalam derajat, bukan saklar. Buat akun VT Markets Anda secara langsung dan mulai trading sekarang.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.