Dampak pada PDB dan Inflasi
Dampak pada PDB diharapkan berasal terutama dari penurunan konsumsi, yang menyumbang sekitar dua pertiga dari output AS. JP Morgan memperkirakan penurunan PDB sedikit kurang dari 1% di paruh kedua tahun ini. Hal ini terjadi seiring dengan penurunan persediaan sebelum tarif dan tarif efektif yang meningkat menjadi sekitar 18% dari 3% sebelumnya pada tahun ini. Meskipun inflasi tidak diperkirakan akan meningkat secara tidak terkendali, para ekonom memprediksi kenaikan harga inti sebesar 0,3%–0,5% per bulan. Ini dapat meningkatkan ukuran preferensi Federal Reserve ke rentang rendah hingga menengah 3%. Kekhawatiran muncul menjelang berakhirnya pengecualian tarif de minimis untuk impor di bawah $800 pada 29 Agustus. Perubahan ini dapat meningkatkan harga barang ritel. Perusahaan menunjukkan kurangnya kesediaan untuk menyerap biaya tambahan ini, yang berkontribusi pada kekhawatiran pasar yang lebih luas. Dengan prospek penurunan 1% pada PDB dan kenaikan inflasi sebesar 1,5%, kita harus bersiap untuk meningkatnya gejolak pasar. Tekanan yang dihasilkan dari tarif ini menciptakan lingkungan yang menantang dengan pertumbuhan yang melambat bersamaan dengan kenaikan harga. Situasi ini menunjukkan bahwa aset mungkin tidak bergerak dalam pola yang biasanya dapat diprediksi dalam beberapa minggu ke depan.Implikasi untuk Volatilitas Pasar
Kami melihat persiapan untuk volatilitas pasar yang lebih tinggi. Indeks Volatilitas CBOE (VIX) tetap relatif tenang, baru-baru ini diperdagangkan sekitar 15, tetapi kombinasi kendala ini bisa dengan mudah mendorongnya kembali di atas 20. Kita harus mempertimbangkan untuk membeli opsi VIX call dengan jatuh tempo September sebagai perlindungan langsung terhadap meningkatnya ketakutan pasar. Penurunan pertumbuhan ekonomi, yang sudah melambat menjadi 1,4% pada kuartal kedua tahun 2025, menunjukkan perlunya sikap defensif terhadap saham. Kita harus mempertimbangkan untuk membeli opsi put pada indeks pasar yang luas seperti S&P 500. Dampak pada konsumsi merupakan ancaman langsung bagi pendapatan perusahaan, yang mungkin belum sepenuhnya dipertimbangkan di pasar. Ancaman inflasi yang lebih tinggi memperumit pandangan mengenai suku bunga, membuat potongan suku bunga oleh Federal Reserve menjadi kurang mungkin tahun ini. Setelah inflasi inti meningkat menjadi 0,4% bulan lalu di bulan Juli 2025, percepatan lebih lanjut bisa menekan harga obligasi. Kita dapat menggunakan turunan untuk memposisikan diri terhadap ini dengan mempertimbangkan opsi put pada ETF obligasi Treasury jangka panjang.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.