Kinerja Indeks Dolar AS
Indeks Dolar AS meningkat sebesar 0,26%, menjadi 97,83. Sementara itu, data ONS mengungkapkan kontraksi PDB bulan-ke-bulan di Inggris sebesar -0,1% untuk bulan Mei, setelah penurunan -0,3% pada bulan sebelumnya. Data tersebut meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga oleh BoE pada bulan Agustus. Prediksi untuk pemotongan suku bunga meningkat dari 64% menjadi 78,3%, menempatkan tekanan pada pemerintah Inggris untuk menyesuaikan kebijakan fiskal sesuai. Pedagang akan memantau dengan cermat rilis data inflasi mendatang, data ketenagakerjaan Inggris, dan laporan ekonomi AS. Indikator teknis menunjukkan keunggulan bagi bearish GBP/USD, seperti yang terlihat dari pergerakan di bawah SMA 20-hari, dan trader mengantisipasi volatilitas lebih lanjut.Dampak Kebijakan Perdagangan
Melihat ke arah Atlantik, langkah perdagangan terbaru Gedung Putih—pengumuman tarif baru 35% pada impor Kanada—mendorong peningkatan ketidakpastian risiko. Dengan investor beralih ke aset yang lebih aman, Dolar AS mendapatkan kekuatan, mendorong Indeks Dolar naik ke 97,83, sebuah kenaikan sebesar 0,26%. Kenaikan ini mencerminkan bukan hanya ketegangan geopolitik saat ini tetapi juga ekspektasi kuat mengenai kekuatan ekonomi AS, setidaknya dibandingkan rekan-rekannya. Kembali ke Inggris, penurunan PDB selama dua bulan menambah bobot pada debat kebijakan moneter. Dengan produksi domestik menyusut dan kepercayaan konsumen menunjukkan tekanan, pasar dengan cepat menyesuaikan jalur suku bunga masa depan. Pergerakan 14% dalam peluang pemotongan suku bunga dalam sebulan merupakan fungsi langsung dari pengakuan investor bahwa angka pertumbuhan tidak sejalan dengan perkiraan sebelumnya. Reaksi pada sterling—jatuh di bawah rata-rata pergerakan sederhana 20-hari—menjadi sinyal adanya penyesuaian posisi yang semakin besar, bukan hanya kebisingan jangka pendek. Poin-poin penting sekarang, menurut pendapat kami, adalah bagaimana kalender ekonomi terbentuk dalam beberapa minggu mendatang. Rilis inflasi dan angka pasar tenaga kerja akan menjadi yang berikutnya; keduanya akan membantu mengatur waktu dan ukuran respons kebijakan. Laporan inflasi yang lebih lunak, bersama dengan pertumbuhan upah yang stagnan, dapat secara tegas mengarahkan Bank ke mode pelonggaran. Di sisi lain, kejutan positif bisa mengurangi ekspektasi saat ini. Itulah mengapa posisi yang fleksibel sangat penting saat ini—pandangan makro jangka panjang harus mengakomodasi volatilitas data yang masuk. Dari sudut pandang teknis, terdapat bias yang berkembang ke arah penurunan lebih lanjut pada sterling. Kegagalan GBP/USD untuk bertahan di atas level tengahnya menunjukkan bahwa trader tetap cenderung menjual saat terjadi kenaikan. Momentum tampaknya semakin condong kepada penjual, terutama karena aksi harga berada di bawah indikator tren jangka pendek rata-rata.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.