Penyesuaian Kebijakan Bank of Japan
Setelah mengakhiri kebijakan yang sangat longgar, BoJ menaikkan suku bunga lebih awal tahun ini tetapi merevisi proyeksi pertumbuhannya pada bulan Mei karena tarif tinggi dari AS dan risiko eksternal. Para analis menyarankan bahwa kenaikan suku bunga di masa depan bergantung pada kenaikan upah perusahaan yang stabil dan permintaan domestik yang kuat. Banyak yang memperkirakan BoJ akan mempertahankan suku bunga saat ini hingga tahun 2025. Prospek triwulanan yang akan datang kemungkinan akan membahas risiko terkait perdagangan, mungkin dengan lebih optimis dibandingkan sebelumnya dalam tahun ini. Wakil Gubernur yang berhati-hati menunjukkan bahwa meskipun data domestik yang kuat, seperti kenaikan upah tahun ini yang melebihi 5% untuk pertama kalinya dalam tiga dekade, mungkin tidak cukup untuk memaksa kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Kekhawatirannya terhadap kebijakan perdagangan AS tampaknya melebihi angka pertumbuhan upah yang kuat. Kami melihat ini sebagai alasan untuk bersiap menghadapi yen yang tetap lemah terhadap mata uang utama.Dampak pada Pasar Jepang
Pandangan kebijakan ini umumnya mendukung saham-saham Jepang, terutama untuk eksportir besar yang diuntungkan oleh mata uang yang lebih murah. Secara historis, yen yang lebih lemah sering kali mendorong kenaikan indeks Nikkei 225. Kami akan mempertimbangkan untuk menggunakan strategi opsi untuk menangkap potensi keuntungan dalam ekuitas sambil melindungi terhadap risiko perdagangan global yang telah disebutkan. Peringatan tentang ketidakpastian “yang sangat tinggi” menunjukkan bahwa volatilitas bisa meningkat, terutama dengan yen diperdagangkan mendekati level terendah dalam beberapa dekade sekitar 160 per dolar. Potensi intervensi pemerintah yang tiba-tiba atau perubahan kebijakan yang mengejutkan meningkat pada level ini. Disarankan untuk menggunakan opsi mata uang untuk melindungi terhadap pembalikan tajam yang tidak terduga dalam arah yen. Komentarnya juga mengisyaratkan bahwa imbal hasil Obligasi Pemerintah Jepang kemungkinan akan tetap terjaga dalam jangka pendek. Namun, ada ketegangan yang jelas, karena inflasi inti Jepang telah tetap di atas target 2% dari bank sentral selama lebih dari dua tahun berturut-turut. Ini membuat pasar obligasi sensitif terhadap pernyataan hawkish yang tidak terduga, yang dapat memicu penjualan cepat.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.