Posisi Sementara Fed
Fed tampaknya mengadopsi posisi sementara yang mengingatkan pada tindakan setelah rebound Covid, namun pasar obligasi tampak skeptis. Kurva yang semakin curam dapat mengindikasikan kemungkinan kesalahan kebijakan dari Fed, dengan kondisi yang ada saat ini mirip dengan risiko stagflasi daripada sekadar melambatnya inflasi. Dengan pembicaraan mengenai pemotongan suku bunga pada bulan September, imbal hasil jangka pendek diharapkan akan menurun, sementara imbal hasil jangka panjang mungkin tetap stabil di tengah ekspektasi inflasi yang berlanjut. Meskipun tidak identik, situasi ini mengingatkan pada tahun 1970-an, yang menunjukkan beban keuangan yang meningkat akibat tekanan inflasi yang berkepanjangan. Dalam skenario seperti itu, emas mungkin sangat diuntungkan, karena peran historisnya sebagai pelindung terhadap inflasi dan volatilitas mata uang dapat memperkuat argumen positif untuk aset ini. Potensi emas untuk melindungi terhadap fluktuasi ekonomi bisa menjadi semakin menarik. Mengingat celah yang semakin melebar antara imbal hasil jangka pendek dan jangka panjang, kita harus mempertimbangkan perdagangan yang menguntungkan dari terus curamnya kurva imbal hasil. Perdagangan steepener klasik melibatkan pembelian kontrak berjangka Treasury 2-tahun sambil menjual berjangka obligasi 10-tahun atau 30-tahun secara bersamaan. Selisih antara imbal hasil Treasury 10-tahun dan 2-tahun sudah melebar lebih dari 55 basis poin minggu ini, tingkat yang belum terlihat sejak volatilitas pasar awal 2023.Peluang dalam Kontrak Berjangka Suku Bunga Jangka Pendek
Dengan pasar kini memperkirakan probabilitas 85% untuk pemotongan suku bunga pada bulan September, kita melihat peluang dalam kontrak berjangka suku bunga jangka pendek. Mengambil posisi panjang pada kontrak seperti berjangka SOFR yang jatuh tempo setelah pertemuan dapat menangkap penurunan yang diharapkan pada imbal hasil jangka pendek. Langkah ini memperkirakan pergeseran kebijakan Fed yang berdampak langsung pada bagian depan kurva. Skeptisisme pasar terhadap narasi Fed dapat dipahami, terutama setelah pembacaan CPI inti terbaru menunjukkan angka 3,1% dibanding tahun lalu. Inflasi yang terus-menerus itulah mengapa imbal hasil jangka panjang tidak jatuh bersama imbal hasil jangka pendek, menciptakan efek yang semakin curam. Kita pada dasarnya bertaruh bahwa Fed melakukan kesalahan kebijakan, mengingat fase awal periode inflasi yang kita lihat setelah 2021.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.