Dolar AS Mengalami Kesulitan
Dolar AS mengalami kesulitan, dengan pembuat kebijakan Federal Reserve lebih fokus pada inflasi dibandingkan kekhawatiran pasar tenaga kerja. Komentar dari pejabat Fed sedikit berbeda, dengan suku bunga dan inflasi tetap menjadi fokus dalam diskusi di antara Mussalem, Hammack, dan Kashkari. Secara teknis, EUR/USD berada di atas garis tren terbalik kunci, menunjukkan tanda konsolidasi. Indikator menunjukkan kehati-hatian saat RSI mendekati level jenuh beli. Level dukungan dan resistensi sangat penting, dengan kemungkinan kenaikan lebih lanjut atau koreksi bergantung pada indikator-indikator ini. Dalam konteks sentimen risiko, pasar “risk-off” lebih menyukai investasi yang stabil seperti JPY dan CHF, sementara pasar “risk-on” dapat melihat mata uang terkait komoditas seperti AUD dan CAD menguat. Dinamika pasar ini menggambarkan sentimen investor berdasarkan persepsi aktivitas ekonomi di masa mendatang. Mengingat EUR/USD sedang konsolidasi dekat 1.1650, ada ketidakcocokan yang jelas antara pasar dan pejabat Federal Reserve. Kekuatan pasangan ini berasal dari lemahnya Dolar AS, bukan dari berita positif signifikan di zona Euro. Ini menciptakan situasi tegang untuk beberapa minggu ke depan saat trader memilih untuk mengabaikan komentar ketat dari Fed untuk saat ini. Dampak Data Inflasi Keteraguan untuk membeli Dolar sebagian disebabkan oleh data Indeks Harga Konsumen AS terbaru, yang dirilis awal minggu ini pada 12 November 2025, menunjukkan inflasi sedikit mereda menjadi 3,1%. Meskipun masih jauh di atas target Fed, angka ini cukup untuk memicu spekulasi bahwa pemangkasan suku bunga mungkin tidak sejauh yang disarankan oleh para pejabat. Pasar tampaknya memperkirakan pendaratan ekonomi yang lebih lembut, meskipun laporan pekerjaan Oktober terbaru menunjukkan kenaikan yang solid sebanyak 180.000 posisi. Acara kunci akan menjadi rilis data ekonomi AS yang tertunda minggu depan, yang akan mengonfirmasi pandangan pasar atau memaksa penyelarasan nyata dengan sikap hati-hati Fed. Volatilitas tersirat meningkat menjelang rilis ini, dengan indeks VIX telah naik dari 14 menjadi 17 dalam sepuluh hari terakhir. Ini menunjukkan bahwa strategi berbasis opsi bisa sangat efektif dalam lingkungan yang tidak menentu ini. Untuk trader yang memprediksi pergerakan harga signifikan tetapi tidak yakin arahnya, membeli straddle panjang pada EUR/USD dengan tanggal kedaluwarsa awal Desember 2025 bisa menjadi langkah yang bijaksana. Ini melibatkan pembelian opsi call dan put pada harga strike yang sama, dengan posisi untuk mendapatkan keuntungan jika pasangan tersebut keluar tajam dari kisaran 1.1600-1.1650 setelah rilis data. Strategi ini langsung bermain pada meningkatnya ketidakpastian pasar. Trader yang percaya momentum bullish saat ini akan berlanjut perlu mempertimbangkan untuk membeli opsi call dengan harga strike di atas resistensi mendesak di 1.1670. Jika data AS yang akan datang lebih lemah dari yang diharapkan, pasangan ini bisa dengan cepat menargetkan level teknis berikutnya sekitar 1.1730. Menggunakan spread call bisa membantu menurunkan biaya posisi bullish ini sambil mendefinisikan risiko yang terlibat. Sebaliknya, jika data AS yang akan datang kuat, itu akan memvalidasi sikap ketat Fed dan kemungkinan menyebabkan pembalikan tajam pada EUR/USD. Skenario ini mengingatkan pada apa yang kita lihat di bagian tahun 2024, ketika data kuat menekan harapan pasar untuk pemangkasan suku bunga cepat dan menguatkan dolar. Dalam hal ini, membeli opsi put dengan strike di bawah level dukungan 1.1610 akan menjadi cara efektif untuk bersiap menghadapi penurunan menuju level 1.1575 atau 1.1530.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.