Kerangka Kebijakan Moneter
RBNZ adalah bank sentral Selandia Baru dengan tujuan ekonomi termasuk stabilitas harga dan pekerjaan yang berkelanjutan. Kebijakan moneternya melibatkan penyesuaian Suku Bunga Resmi (OCR) untuk mengendalikan inflasi dan mempengaruhi nilai Dolar Selandia Baru (NZD). Tingkat pekerjaan juga penting bagi bank karena pengaruhnya terhadap inflasi, dengan tujuan mencapai tingkat pekerjaan maksimum yang tidak akan mendorong kenaikan inflasi. Pelonggaran Kuantitatif (QE) adalah alat lain yang digunakan dalam kondisi ekonomi yang parah untuk meningkatkan suplai uang, yang biasanya melemahkan NZD. RBNZ telah menggunakan QE selama periode krisis, seperti pandemi Covid-19, untuk mendukung aktivitas ekonomi ketika penurunan suku bunga tidak cukup. Pendekatan ini dianggap sebagai upaya terakhir. Kami melihat hasil positif dari uji stres Bank Sentral sebagai sinyal untuk mempertahankan kebijakan moneter yang ketat. Dengan bank-bank dianggap aman, RBNZ dapat fokus pada mandatnya untuk mengekang inflasi, yang masih terjaga pada tingkat 3,2% pada kuartal terakhir. Hal ini menghilangkan risiko bahwa RBNZ perlu memangkas suku bunga untuk mendukung sistem keuangan, sebuah kekhawatiran yang kadang muncul selama siklus pengetatan 2023-2024.Dampak bagi Trader
Bagi trader derivatif, kabar ini seharusnya menurunkan volatilitas yang diharapkan pada dolar Selandia Baru. Risiko krisis keuangan domestik, yang merupakan risiko besar, telah sangat diminimalkan oleh bank sentral. Ini bisa menjadikan strategi seperti menjual NZD/USD strangles lebih menarik bagi mereka yang bertaruh pada rentang perdagangan yang lebih stabil, terutama karena pasangan ini terjebak antara 0,5600 dan 0,5800 selama beberapa minggu. Pandangan ini memperkuat argumen untuk bersiap-siap untuk suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama melalui instrumen seperti Overnight Index Swaps. Melihat kembali pada harga pasar di 2024, ada harapan untuk pemangkasan suku bunga yang tidak sepenuhnya terealisasi. Kekuatan saat ini di sektor perbankan menunjukkan bahwa kita bisa melihat Suku Bunga Resmi ditahan pada tingkat 5,50% yang ada hingga 2026, terutama dengan tingkat pengangguran rendah di 4,1%. Kami juga harus mempertimbangkan konteks global, karena NZD diperdagangkan relatif terhadap mata uang lain seperti dolar AS. Bank Sentral AS juga menunjukkan sikap yang ketat, yang dapat membatasi potensi kenaikan kiwi. Oleh karena itu, strategi mungkin bukan untuk kekuatan NZD yang jelas, tetapi lebih pada ketahanannya dan risiko penurunan yang berkurang dibandingkan mata uang yang bank sentralnya menghadapi kekhawatiran stabilitas keuangan yang lebih besar.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.