Keputusan Pasokan OPEC+
Keputusan OPEC+ yang diantisipasi diharapkan untuk mendukung kekhawatiran pasar tentang surplus yang substansial hingga 2026. Sanksi terhadap Rusia tetap menjadi faktor kunci dalam keputusan ini, karena gangguan pasokan dapat mengubah proyeksi pasar. Pasar distilat tengah mengalami dukungan, dengan ketidakpastian mengenai sanksi diesel Rusia menjaga harga tetap tinggi. Selisih harga gasoil ICE tetap sekitar $30 per barel setelah pemulihan signifikan sejak pertengahan Oktober. Di wilayah ARA, persediaan gasoil meningkat sebesar 109.000 ton dari minggu ke minggu, memperlebar jarak dengan rata-rata 5 tahun. Persediaan distilat tengah di Singapura menurun sebesar 6,25 juta barel dalam minggu lalu. Proyeksi untuk minyak mentah terlihat negatif saat kita memasuki bulan-bulan terakhir tahun 2025. Pergerakan harga menunjukkan kita tidak yakin bahwa sanksi AS akan mengganggu aliran minyak Rusia secara signifikan. Pertemuan baru-baru ini antara Presiden Trump dan Presiden Xi tampaknya mengonfirmasi bahwa impor China sekitar 2 juta barel per hari aman untuk saat ini. Pertemuan OPEC+ hari Minggu ini diperkirakan akan menambah 137.000 barel per hari ke pasar untuk bulan Desember. Langkah ini kemungkinan akan menekan harga lebih lanjut, berkontribusi pada surplus pasokan yang terus tumbuh dan kami proyeksikan akan bertahan hingga 2026. Surplus ini semakin terlihat, dengan data terbaru menunjukkan persediaan minyak global meningkat lebih dari 30 juta barel dalam sebulan terakhir.Strategi Pasar dan Wawasan Persediaan
Mengingat hal ini, para pedagang mungkin mempertimbangkan untuk menjual kontrak berjangka minyak mentah atau membeli opsi put untuk bersiap menghadapi penurunan harga yang mungkin terjadi. Tidak seperti kepanikan awal yang terjadi pada tahun 2022 ketika minyak Brent melonjak melewati $120, pasar kini tampak jauh lebih tenang mengenai risiko pasokan. Data terbaru yang menunjukkan ekspor minyak Rusia melalui laut mencapai angka tertinggi pasca-sanksi sebesar 3,7 juta barel per hari semakin mendukung pandangan negatif ini. Namun, situasi dengan produk yang telah dimurnikan seperti diesel dan gasoil berbeda. Ketidakpastian yang tersisa mengenai ekspor diesel Rusia menjaga selisih harga distilat tengah tetap kuat. Selisih harga gasoil ICE bertahan di sekitar $30 per barel, level yang belum terlihat konsisten sejak volatilitas awal 2024. Data persediaan memberikan sinyal campuran, dengan stok di pusat ARA Eropa baru-baru ini meningkat sebesar 109.000 ton. Sebaliknya, stok Singapura turun tajam sebesar 6,25 juta barel, dan laporan EIA terbaru menunjukkan penurunan mendadak pada persediaan distilat AS, menjaga pasar tetap ketat. Perbedaan ini menunjukkan bahwa posisi panjang dalam selisih distilat, membeli kontrak berjangka gasoil sambil menjual kontrak berjangka minyak mentah, bisa menjadi strategi menarik dalam beberapa minggu ke depan. Buat akun VT Markets langsung Anda dan mulai berdagang sekarang.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.